73

13.3K 1.5K 622
                                    

Awali dengan Vote!
Akhiri dengan komen!

Happy Reading.

******
Hari yang berbeda pagi ini semua tampak bahagia,keadaan seperti membaik,senyum kembali merekah,pagi yang cerah dengan sinar matahari yang hangat.

Seorang laki laki yang masih memejamkan matanya,semua orang tidur di satu ruangan kecuali Dira, Genta, Lena dan Rio,mereka harus pulang.

Nata yang tidur di sofa tiba tiba saja membuka matanya cepat seperti terkejut akan sesuatu. Nata menoleh pada Elang.

Semua ini masih sulit di percaya,Nata takut semua ini tidak nyata.

Nata tak melihat Arga dan Airin mungkin sedang keluar.

Nata bangkit mengucur asal rambutnya dan duduk di samping Elang.

"Kenapa semua masih sulit El,rasanya Nay belum percaya."Gumam Nata.

Elang perlahan membuka matanya,sebenarnya dia sudah bangun dari tadi,tapi lebih memilih memejamkan matanya.

Nata terkejut saat Elang menatapnya.

"Eh, Nay ganggu ya?"

"Nggak sama sekali."Sahut Elang.

"El mau minum?"Tanya Nata.

Elang mengangguk samar,Nata langsung mengambil gelas di nakas dan membantu Elang minum.

"Makasih."

"El apa rasanya sangat menyakitkan?"Tanya Nata lirih.

Elang diam dan meraih tangan Nata."Nay apa yang aku rasakan sekarang itu tidak penting. Yang penting sekarang adalah rasa bahagia saat aku bisa liat kamu dan semuanya."

"Aku sangat bersyukur,bagaimana Tuhan yang masih memberi kesempatan untuk melihat dan berbicara dengan semua orang,semua orang yang berperan penting dalam hidup aku."

Nata merasa lemah,air matanya menetes begitu saja,akhir akhir ini dia menjadi sedikit sensitif.

"Ya Tuhan begitu baik."

Elang tersenyum dan menghapus air mata Nata.

Nata mengenggam tangan Elang,menagkupnya."Nay sayang sama El. El pasti bisa sehat dan kembali seperti dulu."

"Ya aku tau."

Elang memalingkan wajahnya dan memejamkan matanya sebentar.

"El bilang sama Nay,ada yang sakit? Bilang El jangan di pendam sendiri."

"Kenapa Bang?"Senja yang baru bangun berdiri di belakang Nata.

"Nggak papa."Sahut Elang.

"Jangan boong napa."Ucap Senja.

"Nggak bohong,heran aja,kalian berdua bangun tidur masih aja cantik hm."Ucap Elang mengacak rambut Nata.

"Dih, baru tau."Sahut Nata.

"Nyesel ngomong."

"HOAMMMM."Elvin menguap dengan lebar.

Plak.

Nata reflek tertawa. Saat Elvin menguap tangan Nano tanpa sadar memukul mulut Elvin.

"Bahhhh woi apaan dah."Kesal Elvin langsung menyingkirkan tangan Nano.

Tak lama berganti tangan Ertha yang berada di kepala Elvin.

"Astaga kenapa gue bisa ditengah tengah orang gila."Dumel Elvin.

Evanish (End)Where stories live. Discover now