Chapter 12

792 189 173
                                    

Hallo! Happy reading.

Kenalan dulu sama April

Kenalan juga sama Nissa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenalan juga sama Nissa

Kenalan juga sama Nissa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oOo

April memandang layar monitor dengan kursor yang berkedip-kedip di halaman Microsoft word-nya. Seharusnya sekarang ia sudah menyelesaikan tugas membuat resensi dari novel yang sudah ia baca. Tapi, halaman aplikasi pengolah katanya masih kosong. Belum ada sepatah kata pun yang berhasil ia ketik.

Sebenernya mau, sih, jadi MC waktu perpisahan nanti. Tapi ... apa aku terima aja tawaran Zweitson waktu itu? Jadi itu yang sedang April pikirkan? Tidak biasanya seperti itu.

Pasalnya Zweitson tidak berhenti membujuk April untuk menerima tawarannya. Dari yang Zweitson jelaskan, katanya kalau Zweitson tidak berhasil nilai Bahasa Indonesia-nya akan dikurangi 20 oleh Pak Shandy di raport nanti.

Lagian Zweitson mau saja percaya sama Pak Shandy, tidak sadar apa kalau dia sedang dikerjain.

Ada yang mengetuk kamarnya tapi April abaikan. Setelah beberapa kali ketukan April baru membuka kunci kamarnya, dan ... yang berdiri di pintu kamarnya, Fajri? Tapi tidak ada ekspresi kaget dari muka April, datar seperti biasanya.

"Lama banget bukanya," ucap Fajri sembari nyelonong masuk ke kamar April.

"Kak Nissa mana?"

"Lihat jam makanya!"

April melihat jam beker yang menunjukkan pukul 21:23. "Setengah sepuluh?" Gumamnya. April menepuk jidat lalu duduk di meja belajarnya lagi.

"Pasti lupa buat tugas," tebak Fajri benar. Sedangkan April tidak menggubrisnya. Ia fokus dengan tugasnya.

Dari shofa, Fajri pindah ke samping April duduk di kursi yang ada di sebelahnya. Melihat tugas apa yang sedang April kerjakan, barangkali ia bisa membantu.

"Oh, bikin resensi. Gampang, lah, ya, buat lo mah." Fajri fokuskan tatapannya kepada April.

"Jangan ngeliatin kayak gitu," kata April melihat Fajri dengan ekor matanya.

Tentang Kita | FAJRI UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang