Chapter 36

496 110 71
                                    

"Nis! Nissa! Lo dengerin dulu dong, gue mau ngomong sama lo."

Fajri mengerjar Nissa di koridor yang sepi karena masih kegiatan belajar mengajar. Kebetulan sekali Fajri yang pulang dari ruang guru memergoki Nissa yang sepertinya habis dari toilet.

Beberapa hari setelah kejadian baku hantam Fajri dan Farhan di rooftop, mereka jadi semakin jauh. Terlebih lagi Nissa yang semakin tidak suka dengan Fajri.

Memutuskan untuk memperbaiki hubungannya lagi dengan Nissa tanpa mau melibatkan siapa pun, Fajri berusaha sendiri.

"Apa? Lo mau nuduh Farhan lagi? Udah kenapa, Ji, lo ngejelekin pacar gue terus. Ngerasa hidup lo udah paling bener, iya?" Nissa menghentakkan tangan Fajri dari lengannya.

Ok, sebagian siswa sudah banyak yang berlalu lalang sehingga Nissa dan Fajri sekarang menjadi pusat perhatian.

Menyebalkan memang diperhatikan di depan umum karena berantem tidak jelas. Tapi sepertinya dua orang ini tidak peduli. Bagaimana kalau sampai ketahuan ribut seperti ini oleh Pak Gilang?

Tatapan sengit dari mata Nissa seolah siap mengobarkan api peperangan.

"Gue gak nuduh, yang gue bilang ke elo itu semuanya bener!" tegas Fajri.

"Kalau gak ada bukti namanya nuduh. Udah, gue gak mau ribut sama lo. Minggir!" Nissa mendorong tubuh Fajri, tapi nihil Fajri terus menghalangi jalan Nissa.

"Nis! Lo harus percaya sama gue."

"Nggak! Kalau gue percaya sama lo, nanti rukun iman jadi ada tujuh!"

Fajri melotot. Orang-orang yang menonton cengengesan semua menahan tawa. Dan ketegangan berangsur hilang. Sedang marahan pun Nissa masih tetap bercanda. Ini mereka beneran lagi marahan, kan?

Dengan mudah, akhirnya Nissa bisa lolos dari Fajri dan segera berjalan cepat menuju kelasnya. Tujuannya cuma satu, menghindar dari Fajri dan berusaha tidak bertemu lagi.

Sayangnya, Fajri tetap mengejar Nissa. Dan berhasil menghalangi jalan Nissa kembali. Lagian mau seberapa keras usaha Nissa menjauhi Fajri, toh mereka pasti bakalan ketemu lagi.

"Denger! Gue udah capek, Nis. Mulai sekarang gue bener-bener bodo amat sama lo."

Fajri terpaksa berlalu, menubruk bahu Nissa dengan cukup keras sampai Nissa meringis.

***

Seperti biasa, kelas Fajri dihebohkan oleh aksi Fiki yang membuat seisi kelas tidak berhenti ribut. Bisa ditebak, sekarang Fiki sedang mengadakan konser dadakan karena memang kebetulan free class.

Berbeda dengan Fajri yang kembali tidak ikut-ikutan. Fajri memilih duduk di pojok kelas sembari menyumpal lubang telinganya dengan earpods.

Tapi, karena masih merasa terganggu, Fajri bangkit dari kursi dengan kasar sampai gesekannya dengan lantai berderit nyaring. Fajri menggebrak mejanya dan segera keluar kelas.

"Berisik!"

"Santai, Ji, jangan ngamuk!" teriak Fiki setelah punggung Fajri hilang dibalik pintu.

Fajri terus berjalan di koridor entah ke mana arah tujuannya. Dia ingin ke tempat yang sepi. Dengan tangan yang mengepal, tidak sengaja Fajri menabrak seseorang sampai menumpahkan minuman orang yang ia tabrak. Ah kenapa kejadiannya sama seperti tabrakan dengan si Curut Farhan?

Tentang Kita | FAJRI UN1TY [SELESAI]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें