11 #Lagi

4K 295 12
                                    

Setelah tadi menyanyikan lagu closing, Billar menunggu Lesti untuk ke backstage bersama. Saat Lesti menghampiri Billar, Billar menggandeng tangan Lesti, sedikit berbisik lalu tangannya menepuk-nepuk bahu Lesti pelan diakhiri dengan merangkulnya.

Kini, Lesti dan Billar ada sesi interview dengan beberapa media.

"Dede kok bisa ketemu sama ibunya mas Billar?"

"Ooh itu, itu tuh waktu-"

"Iya umm itu tuh ibu saya tuh ngefans banget sama dede, jadi ya mereka ada kesempatan ketemu terus foto, kesenengan ibu saya," timpal Billar diakhiri tawa keduanya.  

"Terakhir nih, kapan nih resminya?"

"Waduuuh, dede ini udah kayak adik saya, kita ngalir aja, urusan jodoh atau enggaknya itu gak tau, yang terpenting jalani yang sekarang lagi dijalani~"

"Iya, kak Billar juga udah seperti kakak bagi dede, kita temen, partner juga."

"Oke baik, kita tinggal tunggu waktu aja ya haha~ terima kasih mas Billar dan dede Lesti atas waktunya," 

"Ah iya sama-sama. Terima kasih juga~"

"Sama-sama. Terima kasih juga,"

"Eh eh," seru Lesti saat bangun dari duduk.

"Aduh~ sini sini~" ujar Billar membantu, karena jarum pentul kerudung Lesti terlepas. Momen ini masuk rekaman kamera media, mereka akhirnya disoraki dan di cie-cie. 

"Ihh kok, kirain mau bantuin~" kekeh Lesti.

"Gimana ini?" Bingung Billar.

"Jarumnya tusukkin lagi ke kerudung, kakak iih~"

"Eh iya iya, maaf, pertama kali ini~"

Lagi-lagi tim media yang melihat hanya bisa bersorak heboh.

"Assalamualaikum~ dadah semua~" pamit Lesti ke semua media. 

"Dadah!~ cepet resmi ya kalian!!"

"Heh, mulutnya," canda Billar dan berlalu sambil merangkul Lesti.

"Aduh tolong itu!!!!"

"Iri ya?~" canda Billar lagi. Dua sejoli ini berlalu. Para media pun bubar karena telah mendapatkan hasil wawancara dan momen tak disangka.



.
.





Flashback sebentar...

Beberapa hari sebelum lagu baru Lesti rilis, dibalik layar syuting video klip, Lesti dan Billar juga tim mereka bermain Uno dan momennya terekam kamera milik Billar yang dipegang tim Billar; pemegang channel Rizky Billar pastinya.

"Dede jangan duduk di situ!"

"Kenapa emang?"

"Ngalangin kamera, dede~" ujar Billar seperti bicara ke anak kecil. Lesti pun berpindah, dan Billar memegang dua tangan Lesti untuk membantu berpindah ke sisinya.

"Ya ampun, takut jadi nyamuk gua," seru cowok gempal salah satu tim di video klip milik Lesti.

"Aww!" Jerit Billar, karena Lesti menjepitkan jepitan jemuran ke lengannya.

"Eehh, kena bukan? Dede jepitnya ke baju loh."

"Kena kulit aku! Kejepit dikit dan itu sakit," greget Billar lalu mengarahkan jepit jemuran tersebut ke arah Lesti dan memegang tangan Lesti.

"Aaa jangan, ih lepasin kakak!"

"Kamu juga harus rasain sakit, gak mau tau!"

"Gak bisa wlee~"

"Sebenernya ini main uno apa romantis-romantisan di kasur sih?" Seru abang tim yang ikut main uno juga. Kebetulan mereka berempat mainnya di kasur.
"Geser de~"

"Dari tadi disuruh geser mulu," keluh Lesti disertai tawa dari mereka. 

Billar menepuk-nepuk guling yang berada dipangkuannya,
"Sini, duduk di sini aja!~" 

"Ya kali!" Semot Lesti dengan suara cemprengnya,

"Ya gak apa-apa!"

"Udah buset, lanjut ini main! Lesti bentar lagi kamu ganti kostum."

"Iya iya. Ini ya, nih ini sama?"

"Bukan woy, ini beda, beda!"

"Sama juga, iya gak sih?"

"Beda dede, beda."

"Masa?!" Tanya Lesti sembari memastikan.

Lesti pun tertawa keras sampai menyungkurkan diri ke kasur,
"Ih iya beda~ hahaha, tadi kok kayak sama."

Billar dan yang lain ikut tertawa, sampai-sampai Billar meletakkan gulingnya di atas  punggung Lesti lalu menidurkan kepalanya dan memukul-mukul guling tersebut. 

"Fokus makanya." Celetuk Billar.

"Baru pertama kali main beginian," ujar Lesti membela diri.

Mereka pun kembali fokus.

"Jangan ngintip hei!" Sahut Lesti lalu mencubit kaki Billar yang berada di belakangnya.

"Aww! Sakit tau!~"

"Gak seberapa, kakak gak tau aja sakitnya digigit..."

"Digigit kamu?"

"Hehh hei! Udah ah fokus ini!"

"Idih kenapa?~" tanya Billar menggoda,
"Siapa berikutnya?" Tanya Billar.

"Elo."

"Hah? Gua?"

"Iya, kakak~"

Setelah rusuh dengan kesalahan, kekalahan, keliru, akhirnya yang menang pertama adalah Lesti.

"Iiiih, padahal dede baru pertama kalinya main uno, kok kalian bisa kalah~" oceh Lesti berlaga angkuh.

"Idihhh, sombong kau~" ujar Billar dengan logat Medan. 

"Apa? Apa?! Aku cubit juga ginjal kau~~"

Semua pun kembali tertawa,

"Dede, cepetan!" Sahut penata kostum.

"Dede ganti baju dulu, kalian lanjutin mainnya!~"

Billar dan dua orang anak tim kembali lanjut main. Permainan uno ini hanya candaan semata, di tengah waktu senggang.

"Yeeeee gua menang! Gak apa-apa kedua yang penting menang! Yang terpenting tuh hati gua ada di hati yang menang pertama." 

"Eh apa Lar?"

"Ah? Enggak~ becanda gua, jangan goreng-goreng lo!~" ujar Billar yang nyatanya tidak ada niatan bercanda dengan perkataannya tersebut. 

"Orang sejenis lo tuh susah ngebedain antara becandaan dan serius ya?~"

"Berarti gua hebat. Udah ah gua mau ganti baju~" 

"Dasar Leslar!"

"Wo jelasss, iri bilang bos!"

"Haduh, lo beneran jatuh cinta lagi nih. Orang jatuh cinta beda Lar~"

"Bisa ae lo," tukas Billar canggung.
Iya, gua jatuh cinta lagi dan ini bukan becandaan. batin Billar, bibirnya sampai tak terasa mengukir  senyuman. 












Bersambung...

Aku memohon dan menunggu banget untuk vote dan komen, kritik dan saran juga~ biar makin semangat dan tertantang. 😂

Makasih yang udah suka sama cerita ini. Dari awal udah dikasih tau, ceritanya bener-bener campuran kisah nyata sama imajinasi aku. Maafin kalo gak ngefeel atau gak sesuai ekspektasi kalian. 😢😅

Baru seminggu udah 1k readers dan siders. Terima kasih, terima kasiiih ~ ❤😢

Takdir Sesungguhnya | LESLARWhere stories live. Discover now