31 #TeamAnjay

3.3K 257 10
                                    

Rumah Lesti kedatangan tamu.

"Kok, beneran ke sini??"

"Iih, kenapa emang?" Tanya Billar  menggoda.

"Tadi di WA bilangnya kakak mau kumpul sama temen-temen~"

"Masa bikin kejutan harus jujur, gak seru dong!~"

"Iya, tapi ini-"

"Udah deh dede~"

"Iya. Tapi, kakak mau ngapain? Sampe jauh-jauh ke sini~"

"Ya semenjak kakak bilang bakal ke rumah dede lagi, ya kakak ke sini lagi~"

"Terus, tadi ngomongin apa sama bapak sama mama?"

"Masa gak tau sih, ya laporan, kalo kakak ajak dede serius."

"Hah! Terus?!"

"Cie penasaran cie~ eu itu, bapak sama mama dede awalnya gak percaya, sempet tegang juga kakak, sampe takut, gemeter, keringet dingin. Setelah ngobrol-ngobrol ini itu sampe alhamdulillah disetujui buat jalanin sama dede. Lega banget kayak abis ijab qobul."

"Aaaaa, pengen liat kejadiannya, pasti kakak mukanya lucu banget!"

"Dih, kok bahas itu, gak lucu ah! Mmm berarti, lampu ijo dari bapak dede  bener-bener udah kode keras banget, anjay~"

"Hehe, ya bagus kalo kakak paham kode dari bapak dede~"

Tak lama ibunya Billar ke luar, sepertinya ngobrol-ngobrol sudah selesai. Setelah berbincang lagi, akhirnya ibu Billar berpamit pulang dengan diantar oleh Eno, sementara Billar masih tetap ingin di rumah calon mertua katanya, hmm....  











.
.






Sudah pukul delapan.

Billar, Lesti, dan Yuli sedang di balkon kamar Lesti.

"Ih, sama orangtua tuh harus nurut, kalo disuruh pulang, ya pulang!"

"Loh, kan kakak udah baik-baik minta ke ibu buat pulang duluan aja tadi~ ibu juga paham kok maksud kakak~ kok kamu yang nyinyir! Ya udah kalo gitu, pulangnya sama kamu, ayo!"

"Eh eh, jangan ngadi-ngadi yaa~ bilang aja kakak masih kangen sama dede, huh~" 

"Hah? Siapa? Siapa sih? Siapa yang kangen? Siapa yang kangenin dedenya kakak?! Ngaku woy!" Tanya Billar celingak celinguk. Lesti tertawa dibuatnya, dengan dibarengi kebiasaannya memukul bahu Billar. 

"Kakak!~ kenapa sih kadang garing kadang lucu~ heran deh ah!~"

"Berarti kali ini kakak lucu?"

"Um, lumayan lah, hahahaa~"

"Dede~ pokoknya kakak janji, kakak bakalan bikin dede bahagia lagi dan bahagia terus, kayak sekarang ini~" 

"Aaaaa, aaaa dede baper~"

"Tuh tuh, mulai mulai! Mau mukul lagi nih!" Seru Billar sudah tau betul.

"Abisnya~ huh dasar pesinetron!"

"Di depan dede, kakak gak bisa tuh namanya akting, ya apa adanya aja gini."

"Bohong banget!"

"Enggak, beneran. Serius."

"Ya udah iya ajalah biar cepet."

"Ya udah sih!"

"Mmm, kak~ buat dede nih, bukan sekarang aja loh kakak bikin dede bahagia. Malah semenjak kakak hadir di kehidupan dede, dari situ lah kebahagiaan dede datang lagi." 

Takdir Sesungguhnya | LESLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang