40 #Selalu

3.2K 226 3
                                    

Sepulangnya dari Rumah Sakit, Billar langsung tidur.

"No bangunin gua subuh!"

"Lah, ini bentar lagi subuh~"

"Ya Allah.. ya udah deh, gua gak tidur aja gimana entar aja dah di lokasi syuting~"

"Kesian banget bos gua ini, kalo bisa gua gantiin dah posisi lu,"

"Anjay, setia lu kebangetan, sayang banget gua sama lo No~"

"Ahay, gua disayang~ eh tapi bang, gua suka si Rara temennya dede itu," ujar Eno beralih topik.

"Oh iya, Ady sama si Rara ada di acara tv ya? Lo suka?"

"Iya, sampe rame~ hah ketikung bang Ady gua."

"Anjay, ternyata lo percaya dirinya tinggi ya, udah ah jangan banyakan halu, subuh subuh~"

"Pokoknya gua juga harus di follback neng Rara~"

"Iye iye, gua doain lo di follback, buset~"

Billar pun pergi ke kamar mandi untuk mandi lalu berwudu,
"Belum azan kan? Gua mandi dulu!"

"Iye masih duapuluh menitan lagi~ santuy bae~"

"Lo juga mandi!" Teriak Billar di dalam kamar mandi.

"Mau!"

"Eh lo mandi gak mandi tetep sama aja No~ hahahah!"

"Anjay lu bang!"



.
.





Sore ini Billar masih di lokasi syuting, di tempat yang jauh dari keramaian kru dan pemeran, Billar menelpon Lesti.

"Halo assalamualaikum~"

"Waalaikumsalam, bintang kejora~ lagi apa nih?"

"Lagi makan terus abis itu minum obat. Eh kakak tau gaaak?"

"Ouwh, apa tuh apa?"

"Dede udah sembuh, alhamdulillah~"

"Alhamdulillah dong, jangan terlalu capek-capek yaaa~"

"Siap! Eh kakak gak syuting?"

"Udah, ini lagi di depan kolam renang."

"Ouh, lah ngapain?"

"Ya sendirian supaya bisa nelpon dede."

"Idiiih, yang malu dicengin~"

"Bukan gitu, eh iya juga sih."

"Huuu, lagu lama!"

"Haduh~ gini, kakak juga mau sampein sesuatu~"

"Apa tuh?~"

"Bener udah sembuh?"

"Udaaah, mendingan."

"Mmm, ke Ko Bas lagi, mau gak? Beliau ajak kolab youtube lagi~"

"Ouh, ayo~ kapan?"

"Sekarang, kakak ke rumah ya?"

"Hah? Eu oke kalo gitu, dede siap-siap dulu~"

"Okay! Dadah~"

"Dadah~ assalamualaikum!"

"Hehe, waalaikumsalam~ cie yang mau dijemput presiden anjay~"

"Hiiih! Kakak!~"

"Iiih dede~"

Setelah sambungan telepon ditutup, Billar segera bergegas menghampiri Eno, lalu berpamit pada kru dan pemain. 

Takdir Sesungguhnya | LESLARحيث تعيش القصص. اكتشف الآن