61 #TerlahirUntukBillar

3.9K 383 25
                                    

"Dede udah ngomong sama kakak, dan kita setuju."

"Oke, nanti aku sama yang lain mau meeting lagi, nah kalian pokoknya harus siap yaa kapan pun~"

"Iya kak iyaa siap~"

"Acieee, semoga nanti rating satu."

"Amiiin!!!!"

"Tapi, intinya sih bukan itu. Acara ini bener-bener hadiah istimewa buat pernikahan kalian, kalian bakal jadi raja ratu semalem deh, dan pastinya penggemar kalian akan sangat ikut bahagia. Aaa jadi baper~"

"Hihiihii, gemes banget~ selamat kerja keras yaa buat kita nanti~ hihii"

"Huhhh~"

Siang yang begitu terik, Lesti sedang berbelanja bersama sang ibu, membeli bahan dapur.

"Dede~"

"Iya ma?"

"Kapan kasih mama cucu?"

"Hum? Eu, mama ih, ini tempat umum~ ngomongin yang lain aja napa~" bisik Lesti begiti was-was.

"Ya maaf~ kasih mama buru-buru ya~"

"Ih mama bener-bener. Dede sama kakak baru juga berapa hari~"

"Ya udah mama doain terus, yang terpenting kalian berdua sehat terus ya."

"Amiin~ um kita mau beli kacang panjang gak ma? Beli yaa~" 

"Iya beli ayo~"

Setelah selesai, keduanya menuju kasir.

"Oh iya, dede mau ambil camilan juga, kakak tuh suka pengen ngemil tiap malem, eh tapi jarang ada camilan," ujar Lesti dan berlalu.

Setelah selesai, keduanya pun pulang dan Lesti yang mengemudi, karena Yuli harus mengurus pekerjaan lain.

"Iya, kakak tuh lagi urus rumah baru buat keluarganya, jadi kayaknya agak sibuk, lagian sekalian dia kangen-kangenan~" ujar Lesti sembari membawa belanjaan masuk ke rumah.

"Harusnya dede nyusul, masa udah suami istri masing-masing gini."

"Hehe, dede juga maunya ikut. Tapi, abis ini dede ada kelas, terus urus usaha dede."

"Tapi kan sekarang udah beda, dede udah ada suami, jadi suami yang lebih utama. Abis kelas, langsung susul nak Billar yaa, kerjaan biar sama karyawan dede aja, oke~"

"Ya udah ma, nanti dede samperin kakak."

Di lain tempat...

Billar tengah belajar berenang dengan salah satu asistennya, Valdi. 

"Nah bagus~ lebih cepet!~" ujar Valdi tertawa.

"Masih belum biasa gua, sabar pak guru~ namanya juga belajar."

"Ya udah iya, buset~"

"Ayo bos semangat! Kalo udah lancar nanti tanding sama gua!" Sahut Eno bermaksud sombong.

"Anjayanto lu! Awas ye lu!"

"Awas ke mana, ini rumah saya~"

"Eh jaga tuh mulut, seenak jidat lo ngaku ini rumah lo~"

"Mau renang apa ribut nih, kalo ribut gua jadi wasit." Sergah Valdi. 

"Anjay~" seru Adlin tertawa.

"Udah ah, gua kedinginan~ nanti lagi dah belajarnya."

"Istrinya mana emang pak? Butuh pelukan istri tuh pak~ biar anget." Sahut Adlin.

Takdir Sesungguhnya | LESLAROù les histoires vivent. Découvrez maintenant