23 #Kacau

4.1K 270 1
                                    

Lesti sudah ditangani oleh dokter dan dua orang suster.

Yuli juga tadi menelpon pihak keluarga Lesti, dan mereka semua sudah ada di sini.

Tak Billar sangka, Rizki dan istrinya datang, Ridho juga. Beberapa media pun meliput.

"Apa anak saya boleh dijenguk sekarang bu Dokter?" Tanya ayah Lesti yang tadi menangis karena cemas, kedua orangtua Lesti menangis di sepanjang Lesti ditangani malah hingga Dokter selesai menangani.

"Hanya bisa dijenguk dua orang, bergilir, silahkan pak, bu~" ujar Dokter mempersilahkan. 

Di luar ruangan, ada Billar, Yuli, Rizki dan istrinya, Ridho, dan Eno yang baru datang, media pun mewawancara mereka.

"Lesti alhamdulillah udah baik-baik aja, gak perlu khawatir lagi, yaa untung aja dibawa cepet-cepet."

"Siapa yang bawa Lesti ke sini mas Billar? Apa benar mas Billar?"

"Eu, iya saya yang bawa, bareng sama asisten Lesti juga, soalnya kan ini darurat, mmm nanti lagi ya, pokoknya sekarang dede udah baik-baik aja, udah ditangani sama Dokter, makasih semua~"

"Baik mas, terima kasih~ ah, mas Rizki Ridho, bisa minta waktunya?"

"Eum maaf no komen ya, dede Lesti udah baik, seperti yang bang Billar jelaskan baru aja~" ujar Ridho.

Billar yang mendengar dan melihat gelagat Ridho hanya bisa menggeleng karena merasa heran,
Apa? Abang? Kenal aja kagak, batin Billar merasa namanya dijual.

"Ada apa nih sampai dua R juga ke sini?" Tanya wartawan.

"Ya kita jenguk, Lesti kan adik kita, jadi kita ikut khawatir pas denger kabarnya," jawab Rizki.

Lah, ini dua bocah kontribusinya apa coba? Eh tapi, bodo amatlah ya~ batin Billar yang tetap fokus dengan gelagat dua kembar yang tengah melakukan wawancara itu. 

"Eh udah om, tante?" Tanya Billar.

"Udah, nak Billar mau masuk?"

"Eu kita lanjut nanti lagi, saya mau jenguk dede dulu," ujar Ridho.

Baru saja Billar memegang kenop pintu, Ridho datang dan menurunkan tangan Billar dari sana dengan agak kasar.

"Huh?" Billar sungguh tidak menyangka dengan kelakuan Ridho baru saja, yang pasti tangan Billar sedikit luka sekarang.

Billar pun tetap masuk, hingga sekarang dirinya dan Ridho sudah berada di sisi kanan kiri ranjang pasien yang Lesti tiduri.

"Kakak~" ucap Lesti melirik Billar dengan senyumnya, dengan cepat Billar membalas senyumnya.

"Gimana? Dede udah baikan sekarang?"

"Alhamdulillah~ udah~" angguk Lesti masih sedikit lemas. 

"Alhamdulillah~ bagus kalo gitu, ini baru dedenya kakak~" ujar Billar mengusap-usap puncak kepala Lesti.

"Ekhem." Dehem Ridho merasa  diabaikan dan tak suka melihat pemandangan yang tersaji di depannya. 

"Eh dede lupa, a Ido~ makasih udah jenguk dede." Ujar Lesti beralih ke sisi kiri di mana Ridho berdiri.

"Iya dede, lain kali jangan maksain kalo udah cape, kesehatan itu penting, jangan sakit lagi abis ini."

"Iya a~" jawab Lesti singkat dan tersenyum. 

"Nih, a Ido bawain buah sama roti, dimakan ya nanti~"

"Iya a, makasih~ repot-repot ih, padahal a Ido dateng aja udah seneng dede, a Iki mana?"

"Justru ini gak seberapa, a Iki ada di luar, nanti dia masuk sama kakak ipar~"

Takdir Sesungguhnya | LESLARHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin