50 #Bismillah

5.3K 342 47
                                    

.
.

Sejak perkataannya saat itu, Billar benar-benar datang bersama kedua keluarganya, bermaksud untuk membicarakan niat baik dan sekaligus silaturahmi.

"Seneng?"

"Apa?" Tanya Lesti memancing.

"Diseriusin kakak?"

"Ya~ seneng.."

"Dih, kok gitu doang?"

"Dede tuh masih gak nyangka kakak~"

"Ooh~ sama kalau gitu. Kakak juga bener-bener gak nyangka, kita bakal sejauh ini," tambah Billar.

Billar dan Lesti pun ke teras depan, lalu mengambil posisi duduk.

Hening.

Keduanya saling sibuk dengan pikiran masing-masing.

"De?"

Tidak ada respon,

"Dede?"

"Iya kakak~" sahut Lesti sembari mengusapkan tangannya ke wajah.

"Kenapa? Loh, kok nangis? Hei, kenapa?~"

"Dede seneng banget." Jawab Lesti dengan bibir bergetar.

"Ya Allah.," Billar pun mengusap air mata Lesti dengan jempolnya,
"Kakak jadi pengen nangis juga. Sekarang yang kita rasa makin sama ya~"

Billar pun membawa Lesti dalam dekapannya,
"Maaf ya kakak lancang bawa dede ke pelukan kakak~ udah malem jangan nangis terus ah, nanti ada yang ngikutin loh," oceh Billar menakuti.

Lesti pun melepas dekapan Billar.

"Kakak~" Lesti memajukan bibirnya disertai merajuk.

"Calon istri kang risol jangan galau terus ah, kan semua udah pasti nih. Sekarang pikirin yang bahagia-bahagia aja, ya~"

Lesti mengangguk, Billar pun mengusap air matanya lagi dengan tangan hoodie.

"Kakak nanti jadi suami dede???"

"Iya, nanti kakak bisa puas-puasin peluk dede."

"Aaa kakak!~ gak boleh gitu!"

"Boleh, kan nanti udah halal."

"Iiih, dede tuh deg-degan~"

"Aduh, kamu gak liat tadi kakak segugup apa pas ngomongin hal serius sama bapak sama mama kamu, deg-degannya sampe mau pingsan."

"Lebaaay!~"

"Beneran, makin deg-degan lagi pas ditanya sama bapak, kakak sampe lemes lutut."

"Ya Allah, kasian banget sih~ gimana kalo akad nanti?"

"Waduh, gak tau tuh. Tapi, kakak bakal lakuin yang terbaik. Karena ini sekali seumur hidup."

"Amiiin. Eh tapi yakin sekali seumur hidup?"

"Yeuu, jangan gitu dong. Kakak maunya sekali seumur hidup, dede juga dong pasti~ khumairoh ku~"

"Iya amiiiin, semoga."

"Hmm.."

"Jadi, besok jadwal kita ngapain?" Tanya Lesti mengubah bahasan.

"Soal lamaran, jadi urusan kakak. Oh ya, dede maunya tema lamaran kita warna apa?"

"Dede ikut kakak aja~"

"Jangan gitu."

"Kan kakak calon imam."

"Aduh, kok jadi anget nih hati kakak  dengernya~ bisa ae neng gingsul~"

"Hadu~ gimana kalo warna item putih  aja? Tapi dominan putih~"

Takdir Sesungguhnya | LESLARWhere stories live. Discover now