Takdir Sesungguhnya | LESLAR

14 #MoveOn

"Kakak? Ada apa?"

"Ehe, enggak. Udah jam dua, kok belum tidur?"

"Mmm, abis tahajud."

"Ih, sama. Ya udah tidur lagi sana~"

"Oh sama, aciee. Gak bisa tidur, jadi seger matanya."

"Acieee~ sama juga. Ngobrol aja yuk?"

"Ayo!~"

"Kakak juga di Bandung loh~"

"Dede tau."

"Loh, dari siapa???"

"Teh Yuli, teteh itu emang kepoan,"

"Lama-lama teh Yuli sama kayak Eno, jodohin juga nih!"

"Eh, gak bisalah pak!"

"Hehe~ abisnya.."

"Kakak di Bandung dimana?"

"Di villa temen kakak yang lagi ultah, lupa apa namanya, gak pentinglah~"

"Iih, masa lupa, udah tua siih limapuluh dua tahun, hahahaa~"

"Idih ngejek, ketawa lagi. Biasanya kalo deket aku, kamu ketawanya sambil mukul, untung sekarang lagi teleponan~"

"Ih itu tuh kan reflek sama kebiasaan. Maaf ya suka kena pukul dede."

"Gak apa-apa ih, suka kok."

"Dih, kok?"

"Yang penting dede bahagia~"

"Aaaaaa bisa ae~"

"Harus dong, apa sih yang enggak buat kamu, anjay~"

"Ih jargon anjay tuh bener-bener udah nempel kali ya?! Tiap denger atau ngomong itu, suka langsung keinget kakak."

"Ya Allah., ada yang suka inget sama aku. Baper nih baper~"

"Cowok kok baperan?"

"Ya kan punya perasaan, gimana sih mbaknya~"

"Eh, nyanyi dong mas~"

"Boleh, nyanyi apa tuh?"

"Yang biasa kakak nyanyiin~"

"Memandangmu..."

"Anjayyy~" ujar keduanya lalu diakhiri tawa bersama.

"Udah ah, nanti temen-temen kakak pada kebangun karena denger suara emas kakak~"

"Pede banget parah!"

"Ya gak apa-apa, itu faktanya sayang~"

"Eh gimana pak? Sayang?"

"Aciee baper si neng~"

"Enggaaak, biasa aja."

"Kangen kakak gak?"

"Hah? Gimana maksud anda bapak Billar?"

"Maksudnya tuh, kangen kolab lagi gak sama kakak? Geer parah ih kamu~"

"Oooh, yang jelas dong dari awal ngomongnya."

"Kok ngegas? Kangen gak?"

"Gak ngegas~ yaaa kangen~"

"Mau kolab lagi gak?"

"Boleh, ayo~"

"Sip deh nanti! Tidur gih, ngantuk gak?"

"Kakak ya yang ngantuk? Kakak aja yang tidur~"

"Enggak mau, maunya sama dede."

"Ih, gimana?"