70 #AI

4.8K 297 50
                                    

Waktu berjalan tanpa ada jeda, tak terasa usia kehamilan Lesti sudah menginjak tujuh bulan. Rumah mewah yang leslar tempati ini, kini tengah ramai karena ada acara tujuh bulanan. Rangakaian acara dijalani dengan khidmat dan lancar.

Tak terasa, acara sudah selesai.

"Aduh yang kangen sama rendangnya ibu~"

"Iya, ih~ rasanya pengen abisin semua, enak banget!~"

"Abisin aja kalo bisa~ oh iya dede, sore ini jadikan pemotretan?"

"Ah iyaaa, ayo!~"

Bukan hanya para tetangga yang datang, ternyata ada teman-teman Billar dan Lesti yang juga ikut serta menjadi tamu undangan. 

"Dede beda banget yaa sekarang~"

"Gendut maksud kamu?"

"Gak niat bilang gitu, cuma beda aja gitu~ pokoknya Hari doain lancar sampe lahiran yaa~"

"Iya becanda~ amiin, makasih ya Hari~"

"Kapan lo nikahin putri, bro?" Tanya Billar nimbrung.

"Doain aja bang~"

"Halah, cepet halalin, jadi halal tuh nikmat luar biasa, Ri~ masya Allah.,"






.
.








Billar dan Lesti baru selesai pemotretan bertemakan tujuh bulan. Kini keduanya sudah berada di rumah sakit, untuk melakukan USG. Ada hal yang mengejutkan keduanya saat USG berlangsung. Dokter mengatakan, ada dua bayi dalam perut Lesti, itu berarti kemungkinan besar bayi yang dikandung Lesti itu kembar.

"Alhamdulillah~" ucap Lesti sembari meremas lengan Billar.

"Iya alhamdulillah sayang~"

Lesti memotret hasil foto USG nya, lalu dibuat snapgram dengan mengetag akun Billar, Billar pun menambahkan snap Lesti ke snap ignya.

"Kakak~ kita bakal punya anak kembar! Ya Allah., alhamdulillah~"

Malam kembali datang, Billar dan Lesti tengah mengaji, setelah selesai salat isya. Keduanya merasa sangat bersyukur atas karunia Sang Maha Kuasa. Bukan hanya kesehatan, limpahan rezeki, serta dikelilingi orang-orang yang baik. Tapi kini, ada calon buah hati yang akan semakin melengkapi rasa syukur keduanya.

"Sodaqallahulazim~"

Keduanya sudah selesai mengaji, lalu segera merpihkan alat salat dan al-quran ke tempatnya. Billar dan Lesti sudah berada di tempat tidur, merebahkan tubuh yang sudah terasa lelah. Billar mendekatkan jarak, mengelus perut Lesti yang semakin besar, matanya kini terhenti di mata Lesti, menatap sangat dalam, lebih dalam dari lautan.

"Makasih ya~ makasih udah lengkapi hidup kakak, makasih udah hadir dalam sisa hidup kakak. Kakak bahagia, sangat bahagia." Billar menangis, akhir-akhir ini dirinya sangat mudah tersentuh, alhasil akan menangis.

"Kakak hei~ jangan nangis!~ sama-sama. Terima kasih juga, kakak udah jadi suami yang luar biasa buat dede. Sini sini peluk~~"

Pagi kembali, Billar tengah berenang bersama kakak-kakak serta asisten-asistennya. Sementara itu, Lesti tengah membaca buku mengenai kehamilan, dan disuapi potongan buah mangga oleh sang ibu mertua.

"Ibu, siang ini kita belanja keperluan bayi mau enggak? Ayo bu!~"

"Ayo ayo~"

"Yey, pasti pilihan ibu bakal bagus-bagus~"

"Tidak juga. Iky ikut?"

"Kakak ada urusan kerjaan, penting katanya. Gak apa-apa, nanti kita ajak kak Novi aja, sama bang Valdi~"

Takdir Sesungguhnya | LESLARWhere stories live. Discover now