35 #Clear

3.9K 241 15
                                    

Lesti mendongak cepat dan seketika dirinya diam beberapa saat,
"Hari?"

"Kedatangan aku ke sini, buat bilang selamat."

"Huh? Apa sih Hari?"

"Jujur, Hari tuh sayang sama dede, tapi rasa sayang Hari enggak bisa lebih, karena sebentar lagi dede bakal dimiliki seseorang."

"Hah? Hari ngomong apa sih, dede gak ngerti. Dede lagi pusing nih, mau istirahat~"

Lesti pun lebih memilih melangkah pergi. Baru saja Lesti akan menaiki anak tangga, tapi dirinya dikejutkan dengan seseorang yang berdiri di puncak tangga dengan posisi  bersandar di dinding.

"Kakak~"

"Akhirnya pulang juga~" ujar pria ini, ya Billar. Dirinya pun menuruni anak tangga. 

"Kakak ngapain ke sini?"

Billar kini sudah berada di hadapan Lesti,
"Mau minta maaf." 

"Ah? G-Gimana?"

Billar terlihat menyiapkan kata-kata.

"Maafin kakak udah jahat sama dede. Gak seharusnya kakak gitu ke dede, kakak bener-bener udah salah."

"Kakak~ kakak enggak salah, itu semua gara-gara dede."

"Enggak, kakak juga salah. Karena ajakan lamaran gak jelas itu, hubungan kita jadi gak baik selama hampir seminggu lebih."

Lesti tertegun dengan perkataan Billar tersebut,
"Kakak~ gini ya, dede bilang belum siap itu, bukan berarti dede nolak kakak. Bukan berarti dede gak suka sama kakak. Tapi, dede perlu pertimbangan lagi, kakak juga kan?"

Billar mengangguk kecil dengan penjelasan Lesti. Terjawab sudah alasan dibalik jawaban Lesti hari itu.

"Jadi, dede gak jadiin kakak pelarian kan?"

"Ya Allah., suuzon~ gak ada dipikiran dede buat kayak gitu. Justru pas kakak ajak dede lamaran, di situ dede mikir kalo kakak itu jadiin dede sebagai pelarian."

"Enggak enggak, enggak sama sekali. Gini dede, kan kakak selalu bilang entah itu sama media, konten youtube, podcast, vlog, bahkan sahabat, dan temen-temen kakak~ kalo kakak udah nyaman, kakak akan langsung bawa hubungan itu ke jenjang serius. Ya tahap awalnya itu, ajak lamar dulu." Celoteh Billar meluruskan.

"Ooouh, jadi di antara kalian itu saling salah paham, dan gak mau ngaku tentang apa yang ngeganjel di hati?"

"Tapi sekarang ini udah pada ngaku nih teteh~" sela Hari.

"Clear, kan?" Tanya Billar.

Lesti diam sejenak lalu disusul anggukan setelahnya.

"Senyum dong!~" pinta Billar.

Lesti pun tersenyum dan senyumnya itu menular ke Billar. Keduanya pun saling melempar senyum.

"Acieeeee asiiik, mantap akang gendang!~" seru Yuli meriuhkan.

"Aduuuh! Aku iri aku iri!~" timpal Hari.

Takdir Sesungguhnya | LESLARWhere stories live. Discover now