46 #GimanaKelanjutannya?

3.4K 240 11
                                    

Billar dan Lesti tengah di perjalanan menuju rumah Rossa.

"Ini, kita berdua doang?"

"Iya~ tapi dede tenang aja, kakak udah kasih tau ke bapak tadi, dan kakak jamin dede aman, justru kakak bakal jadi pelindung buat dede~"

"Iiih, bukan gitu, tapi kan-"

"Iya kakak tau maksud dede. Tapi, niat awal kakak ya minta ditemenin doang. Eno masih di Condet, teh Yuli lagi ke luar sama suaminya, sekarang dede percayain kakak, kakak cuma minta temenin. Udah itu aja."

"Ya udah iya, sekarang fokus nyetir aja." Ujar Lesti lalu memalingkan wajah ke arah kaca pintu mobil, terlihat sekali rasa canggung. 

"Lagian, kakak kan calonnya dede." Sahut Billar di tengah rasa canggung yang Lesti rasakan. Lesti justru dibuat semakin canggung, rasanya ingin membuka pintu mobil lalu lompat ke aspal.

"Kakak udah deh ah!"

"Kalo ngobrol tuh ke arah orang yang diajak ngobrol, masa natap ke luar kaca~ kan kakak di sini."

"Iiiiih, tau ah!"

"Lah?"

Selama perjalanan, Lesti hanya sibuk memainkan ponsel dan sesekali menatap ke arah luar. Dirinya sungguh gugup dan salah tingkah.

"Kenapa sih?" Tanya Billar yang begitu merasakan betul perubahan Lesti sejak masuk ke dalam mobil dalam posisi mereka berdua.

"Gak apa-apa. Emangnya harus gimana?"

"Santai aja kali, kaku banget kayak kanebo~ um, kita ke studio dulu ya, jemput bang Shafick."

Mendengar hal itu, Lesti seketika tenang bukan main.

"Gak apa-apa, kan?" Tanya Billar meminta persetujuan.

"Ya silahkan aja~ kenapa harus tanya dede."

"Kan takutnya makin gugup, soalnya dede dari tadi gugup~ keliatan banget loh."

"Eu, enggak kok~ dede biasa aja~" bela Lesti sembari menghela napas tak teratur.

"Ngelak mulu, turunin juga nih~"

"Ih apa sih kakak? Udah ah, nyetir aja yang bener~"

"Jujur, kakak juga canggung, gugup. Tapi, ya masa ditunjukkin, cemen dong. Ya namanya kita baru kenal, dan keseringan sama orang banyak, eh ini sekarang berdua doang. Rasanya kayak, aneh dan deg-degan gitu~ lagipula, kakak bukan bermaksud mengundang setan di antara kita. Cuma, kakak ya sesuai niat awal, minta ditemenin, jemput dede, terus kita otw ke rumah teh Oca."

"Iya kakak iya, dede percaya sama kakak~"

"Aduuuh, baper nih~"

"Baper? Makanlah~"

"Itu laper! Au ah udah dede diem ajalah." Tandas Billar dibuat kesal. 

Mobil pun sampai di studio. Tanpa berlama-lama, produser musik yang Billar sebut tadi segera masuk ke dalam mobil, Lesti pun berpindah ke belakang.

.
.


Kediaman Rossa.

Live ig akan segera dimulai setengah jam lagi.

"Kita salat dulu, berjamaah yuk, Billar jadi imam ya~~" seru Rossa.

"Ha? Saya?" Seru Billar menunjuk dirinya sendiri.

"Iya~"

"Eu, oke. Aduh, ditunjuk jadi imam sama idola tuh rasanya beda~"

"Waduh, mantep~ bisa aja kamu!~" Seru Rossa.

Takdir Sesungguhnya | LESLARWhere stories live. Discover now