55 #Drop

5.3K 401 21
                                    

Keesokan harinya...

Sore ini, Billar dan teman-temannya sedang menjalankan aktifitas futsal.

"Aduh, yang udah halal~ jadi makin uwu nih~" seru Rico, salah satu sahabat Billar yang sangat mendukung hubungan mereka.

"Terus lo kapan?"

"Pertanyaan basi Ky, ya tunggu ajalah~"

"Jawaban basi Co~ cewek udah di depan mata, tunggu apalagi coba???"

"Maksud kakak, dede?" Sambar Lesti.

"Hah?" Billar gagal paham.

"Iya, ini dede di depan kak Ico~"

"Heh, ngadi-ngadi kamu. Apa barusan? Kak Ico? Siapa yang suruh panggil bule condet ini dengan sebutan itu?" Cerocos Billar berlaga emosi.

"Gak ada~ dede inisiatif aja."

"Kamu suka sama sahabat kakak ini?"

"Apaan sih lo Ky?!" Sewot Rico,
"Ya mungkin itu panggilan akrab Lesti ke gue, sensi amat penganten baru~"

"Ya abisnya, punya bini bawaannya genit mulu tiap deket cogan."

"Siapa?"

"Kamu!~" seru Billar.

"Enggak~"

"Halah, dulu juga gitu."

"Iih, kakak jangan ungkit masa lalu, malu dede~"

"Udah ah, malah ribut. Jadi nyamuk gue di sini." Ujar Rico lalu pergi begitu saja.

"Maaf~ dede gak bermaksud, kata kak Ico bener dede tuh pengen akrab, jadi yaa~"

"Udah napa kamu manggil nama aja, sebel banget Ico, muak."

"Idih, drama banget sih kakak~"

"Kamunya yang mulai."

"Yang mulai apa? Ya Allah., udah ah lanjut makannya ini~"

Billar pun menerima suapan walau masih merasa sebal.

"Abis makan kakak ganti baju ya, kita pulang."

"Belum udahan sayang~"

"Mata kakak kasian, ih susah banget dibilangin. Masih baik dede izinin futsal," celoteh Lesti, Billar malah tersenyum,
"Dih, gak jelas ih malah senyum-senyum."

"Gak tau, kakak suka aja kalo kamu udah ngomel, ditambah sekarang omelannya tuh sebagai istri ke suami, jadi makin cinta~"

"Aduh, kiyuttt~"

"Hum~ ya udah deh, ayo pulang~"

Setelah selesai makan, Billar pergi ke ruang ganti dengan ditemani sang istri tentunya.

"Kamu mau sekalian masuk gak?" Sahut Billar bertanya dibalik ruang ganti.

"Kakak!~"

Billar malah tertawa,
"Maaf maaf~"

"Buruan ih!"

Billar pun selesai dan segera ke luar dari ruang ganti, Lesti pun menghampiri dan merapihkan rambutnya,
"Gatel gak mata kakak?"

"Tadi gatel sekarang malah perih gitu."

Lesti pun mengeluarkan tisu, mengusap mata berair Billar.

"Kena debu ini~ untuk sementara waktu jangan futsal dulu ya~"

"Mana bisa?"

"Bisa. Futsalnya ganti sama apa kek~"

"Ganti sama kamu?"

Takdir Sesungguhnya | LESLARDonde viven las historias. Descúbrelo ahora