47 #DedeJodohKakak

3.2K 243 6
                                    

Malam ini Billar dan Lesti kembali diundang untuk podcast bersama Cobas, tapi kali ini mereka membuat janji di salah satu restoran Jepang yang berada di Jakarta.

"Saya ngundang pasangan serasi ini lagi karena saya juga mau berterima kasih, konten kemarin nembus satu juta viewers lebih," oceh Cobas sungguh semangat.

"Wah, keren~ the power of leslar Co~" sahut Husein, sebagai co-host.

"Ya Alhamdulillah Co~ ikut seneng kita."

"Nah, sebagai rasa terima kasih, saya ada sesuatu buat kalian."

"Betul tuh, ini untuk kalian! Ini untuk Billar, ini untuk dede Lesti~" ujar Husein memberikan masing-masing dua kotak pada Billar dan Lesti.

"Ya Allah., terima kasih koko Bas~" ujar Lesti sungguh tersanjung.

"Makasih koh, aduh barang mahal nih~"

"Ya begitulah~ ini ada sepatu sengaja saya beli samaan, nanti kalian pake ya."

"Pasti koh pasti."

"Ini jaket, sama nih kayak yang saya pake sekarang~" tambah Cobas menunjukkan.

"Waduh, berlebihan banget ini koh, makasih sekali lagi~"

"Sama-sama, semoga berguna ya, dan selalu dipakai~"

"Iya koko~~" ujar Lesti terlihat begitu suka.

Mereka pun lanjut memesan makan.

Sembari menunggu pesanan datang, Billar dan Lesti diminta untuk berkaraoke.

Keduanya saling bertukar mik, tapi bedanya, Lesti menyodorkan miknya pada Billar dengan satu tangan begitupun sebaliknya, tangan mereka yang lain saling memegang tangan yang menyodorkan mik.

"Gak lama lagi sih ini~" sahut Husein pada Cobas.

"Iya, saya yakin ini mereka bakal ke pelaminan sebentar lagi~" ujar Cobas dengan keyakinannya.

Setelah selesai bernyanyi, mereka kembali mengobrol-ngobrol. Tak lama pesanan pun datang membuat sesi mengobrol sedikit terjeda.

"Mau ini gak sayang? Eh-" tanya Lesti pelan tapi sukses terekam oleh kamera, walau hanya suara. Lesti menawarkan suapan daging pada Billar.

Billar memberi senyuman seribu arti dari ucapan Lesti baru saja, mulutnya pun menerima suapan Lesti.

"Mau gak? Nih kali-kali kakak suapin dede juga~" balas Billar demi menghilangkan rasa gugup Lesti karena sudah keceplosan bilang sayang padanya. Lesti menerima suapan tersebut. Tak lama, jempol Billar mengusap sisa bumbu di ujung bibir Lesti.

"Aduh Billar!~" seru Husein baper sendiri.

"Kenapa sih lo Sein?"

"Coba saya mau suapin Billar~ boleh gak nih?" Tanya Husein bersiap menyodorkan daging yang sudah diapit sumpit.

Baru saja Billar akan menerimanya, tapi tangan Lesti memutar kembali wajah Billar ke hadapannya.

"Eh iya hampir lupa, beda tangan gak bakal mau gua~ tangan lo bau tanah liat."

"Anjay banget sih!" Sewot Husein disertai tawa.

"Gak boleh gitu kakak~"

"Abisnya~ emang kakak cowok apaan?~" tukas Billar berlaga kemayu.

Setelah sesi membuat podcast selesai, mereka kembali mengobrol.

"Lesti ini ada saudara yang penyanyi juga gak?"

"Gak ada koh, cuma dede doang~ gak ada keturunan," jawab Lesti sembari membersihkan ujung bibir Billar dengan tisu, karena pria ini masih sibuk makan.

"Oh gitu~ kirain saya ada turunan."

"Terus, ini kalian berat badannya nambah bukan?" Sahut Husein ikut bertanya.

"Lo nanya apa ngejek bro?" Tanya Billar mendengus.

"Nanya lah Lar~ perut kotak-kotak lu aman?"

"Maksud lu? Ya amanlah~" jawab Billar masih fokus pada makannya.

"Ya dede sih ... tadinya empatpuluh sekarang empatpuluh lima~"

"Nambah lima kilo, waduh~ Billar masih suka gak nih?" Tanya Husein sungguh mendelik pada Billar. 

"Mancing mulu idup lo~ ya harus tetep sukalah~ gak peduli gimana pun itu- uhuk uhuk," jawab Billar dan tersedak karena dirinya baru saja keceplosan. 

"Aih, akhirnya keceplosan juga sultan Cibubur ini~ mantap mantap!" Ujar Husein merasa bangga.

"Lo sih! Orang lagi makan malah mancing-mancing, pulang lo sono!~"

"Ya udah saya pulang nih."

"Gak~ canda gua. Lagian, cinta kalo karena fisik itu gak bakal bertahan lama, gua tuh kalo cinta ya karena gua ngerasa nyaman dan klop." Papar Billar mengalir begitu saja. Lesti justru  dibuat cengo dengan penuturan pria di sampingnya ini.
"Kamu kenapa?" Tanya Billar membuyarkan lamunan Lesti,
"Jangan geer, bukan ke dede kok~"

"Dih, siapa yang geer, pede banget~"

"Aduuuh, udah deh kalian tuh jangan gengsian, ungkapin perasaan kalian yang sebenarnya. Greget saya tuh!"

"Tuhkan, lo yang repot Sein~ kan udah gua bilang berulang kali, gua sama dede baru sebulan kenal, masa tiba-tiba aja nikah, gak jelas, kan?~"

"Tapi sih menurut gue, kalo soal perasaan mah, gak kenal waktu, mau baru kenal atau udah lama~"

"Oh maksud lo, yang udah kenal lama aja akhirnya ditinggal~" sergah Billar melirik Lesti.

"Apa?! Ih kakak mah suka gitu?!!!"

"Ya gitu, mending kalo ada niat baik percepat, dilama-lamain nanti gak jadi loh~"

"Jangan sampe dong bangke. Masalahnya, gua mulai yakin dede ini jodoh gua.." tutur Billar benar-benar di luar rencana Husein dalam memancing.

"Apa kakak?~~~"

"Apa? Kamu gak denger? Sini kakak bisikin~" Billar malah menggoda lalu dirinya mendekat ke telinga Lesti lalu  berbisik,
"Kakak mulai yakin, kalo dede itu jodoh kakak."











Bersambung...

Takdir Sesungguhnya | LESLARWhere stories live. Discover now