Pagi yang berbeda

21.4K 934 0
                                    

Giana membuka matanya perlahan dia merasakan deru nafas seseorang di lehernya saat dia menoleh ternyata itu adalah mahen.Giana membalikan badanya lalu menatap wajah mahen benar benar sempurna, suaminya ini memang sangat tampan

" Kenapa senyum senyum ? " tanya mahen dengan mata yang masih terpejam

" Eh...kak mahen udah bangun ? " jawab giana

" Kalau saya belum bangun, saya tidak mungkin berbicara dengan kamu "

" Santai aja kali om " jawab giana lalu melepaskan tangan mahen yang melingkar di pingangnya

Sepuluh menit kemudian...

Giana keluar dari kamar mandi dia terlihat lebih segar sekarang

" Om bangun dong " ucap giana duduk di tepi ranjang

" Bentaran, saya masih mengantuk " jawab mahen menyembunyikan wajahnya di bantal

" Om emang gini ya,kalau bangun itu harus malas malasan dulu "

" Kamu ini tidak konsisten, habis habis panggil saya dengan sebutan kak,terus om tidak sekalian saja kamu panggil saya papa " ucap mahen

" Umur om memang berapa sih ? " tanya giana

" Kenapa kamu tanya tanya umur saya "

" Supaya giana tau mau manggil om itu apa "

" Itu kamu sudah memanggil saya dengan sebutan om,lalu apa lagi "

" Berarti mau nih panggilanya om aja ? "

" Gak lah,memangnya kamu kira saya setua itu apa "

" Yaudah umur om berapa ? "

" 28  "

" Buset tua amat,berarti gue bener nikah om-om dong. " mahen tidak merespon ucapan giana dia bangun lalu masuk kedalam kamar mandi

" Gilaaa gue beneren nikah sama om om anjirr"

" Untungan om omnya ganteng " giana tersenyum membayangkan wajah mahen yang sedang tertidur benar benar sangat tampan








::::::::::::::::::::

" Jadi bagaimana keputusan kamu selanjutnya mahen ? " tanya wisnu papa giana, mereka saat ini sedang sarapan

" Mahen mau bawa giana ke rumah mahen pa " jawab mahen setelah menelan makananya

" Ih gak ya, gia gak mau ikut om pulang " tolak giana

" Gak boleh gitu gia,kamu harus ikut dimana mahen pergi kamu sekarang sudah menjadi seorang istri " ucap mona pada giana

Giana langsung berdiri dari duduknya " Gia tetap gak mau ikut  " Giana segera berlari menaiki tangga menuju kamarnya

" Mahen maafin giana ya " ucap wisnu tak enak pada menantunya ini

" Gak ppa pa,nanti mahen coba bicara sama giana " jawab mahen tersenyum

Setelah selesai sarapan mahen langsung menuju kamar giana untuk berbicara dengan gadis kecilnya itu " Giana " panggil mahen pelan, namun giana tidak menjawab panggilan mahen

" Kalau memang kamu tidak mau ikut saya pindah itu terserah kamu,saya mengerti dengan apa yang kamu rasakan.Saya tidak akan memaksa kamu " ucap mahen sembari merapikan baju bajunya

" Saya pamit " ucap mahen dia langsung keluar tanpa menunggu balasan dari giana

Giana berbalik saat mahen sudah tidak ada dikamarnya lagi,entah kenapa dia merasa bersalah pada lelaki itu tapi giana juga belum bisa berpisah dari mama dan papanya untuk sekarang

My little wifeKde žijí příběhy. Začni objevovat