Kebahagiaan

15.4K 541 8
                                    

Mahen dan giana sedang melatih anak mereka untuk berjalan agar lebih lancar lagi

" Oke Jagoan sekarang kamu jalan ke arah mama" ucap mahen melepas tangan putranya itu

" Sini sayang sama mama " giana merentangkan tanganya

" Buu buuu buu ssrrrttttt... " gumam andaru tidak jelas lalu berjalan dengan pelan ke arah giana

" Ya Allah anak mama udah bisa jalan,sekarang balik ya sama papa " giana membalikan andaru dan menyuruhnya menuju pada sang papa

Andaru kembali berjalan menuju ke arah sang papa dan mahen dengan senang hati merentangkan tanganya untuk menunggu kedatangan sang anak

" Yesss jagoan papa memang hebat " giana mendekap putranya dengan erat lalu berdiri dengan andaru di gendonganya

" Duduk yuk sayang " mahen menguluarkan tanganya kepada sang istri

Mereka kini telah sampai di sofa dengan andaru di pangkuan mahen

" Gak kerasa ya mas,andaru udah sebesar ini " ucap giana dia tidak menyangka akan menjadi seorang ibu dengan umur yang masih muda apa lagi sekarang putranya sudah berumur dua tahun lebih

" Iya sayang,padahal seingat mas dia masih kecil banget " jawab mahen mengelus kepala anaknya yang sedang sibuk memainkan tanganya sendiri

" Makasih ya mas udah mau bertahan sama giana selama ini " giana meyandarkan kepalanya di bahu mahen lalu mengelus kepala anaknya

" Saya yang harusnya berterimakasih sama kamu,karna kamu mau bertahan dengan sikap saya yang mungkin orang lain tidak suka tapi kamu bisa menerima itu,dan saya bangga bisa memiliki istri seperti kamu yang rela mengorbankan masa muda kamu hanya untuk seorang anak,padahal kamu bisa menolak untuk itu "

" Tapi ya mas,kalau gia ingat ingat awal gia ketemu sama mas tuh nyebelin banget tau gak " giana kembali mengingat bagaimana awal pertemuanya dengan sang suami

" Hahaha iya,waktu kamu gak sengaja nabrak belakang mobil saya,terus depan motor kamu ringsek " jawab mahen tertawa

" Mas tau gak,sebenarnya waktu mas keluar tuh gia terpesona sama ketampanan mas,tapi karna mas songong jadi gia kesampingin itu semua "

" Pantas saja kamu selalu natap saya " jawab mahen terkekeh

" Tapi mas disitu liat kamu gemesin banget pengen cubit " ucapnya lagi mencium pipi giana

" Terus tiba tiba papa sama mama bilang kalau gia mau di jodohin,dan gia gak nyangka banget kalau yang di jodohin sama gia itu mas mahen "

" Saya juga sama,awalnya saya kira papa sama mama akan menjodohkan saya dengan orang semuran saya tapi ternyata dengan gadis kecil menyebalkan "

" Isss kok menyebalkan sihh " giana mencubit perut mahen

" Aw..abisnya kamu gak dengerin mas,dibilangin jangan naik motor ehh malah naik motor siapa gak kesel coba "

" Hehhe soalnya kan waktu itu giana,belum mau di larang larang sama siapapun kecuali papa sama mama "

" Kamu ingat waktu kita hampir pisah ? " tanya mahen menatap giana,dengan tangan memeluk andaru erat

" Ingat,gia sedih banget tau mas " jawabnya

" Waktu itu saya seperti orang kehilangan arah, ternyata kamu sangat berpengaruh dengan hidup saya.Apa lagi waktu saya pulang dan lihat barang barang kamu sudah tidak ada di kamar,rasanya ingin mati saja "

" Gia juga gitu,rasanya ada yang hilang dari hidup giana.Mas selalu aja kepikiran sama giana "

" Semoga kita bisa selalu bersama dunia sampai akhirat sayang, I love you " ucap mahen mencium kening giana lama

Giana tersenyum " Love you too mas " jawabnya lalu memeluk dua laki laki yang begitu sangat berarti dalam hidupnya,dua lelaki yang menjadi sumber kebahagiaanya,dua lelaki yang akan selalu menemaninya sampai akhir hayatnya nanti

My little wifeWhere stories live. Discover now