Sweet

14.1K 625 2
                                    

Giana tidak pernah lepas dari mahen barang sedikit pun,wanita itu selalu menempel pada suaminya itu.Dia tidak ingin mahen hilang dari padanganya

" Kak " panggil giana masih dengan posisi memeluk mahen dari samping

" Apa sayang " jawab mahen mengelus kepala giana

" Gia pengen makan bakso " ucapnya manja

"  Bakso ? " beo mahen dan giana menganguk

" Yaudah lepas dulu pelukanya saya keluar belikan kamu bakso "

" Ikut "

" Tidak usah giana di luar dingin,ini sudah jam sepuluh "

" Tapi gia mau ikut.Gia mau makan baksonya di tempat penjualnya langsung gia gak mau makan di rumah " ucap giana mengerucutkan bibirnya

Mahen menghela nafas,jika harus berdebat dengan giana bisa bisa sampai pagi datang ini tidak akan selesai

" Oke,tapi kamu pake jaket " final mahen

" Gak usah kak,baju giana panjang kok ini mana tebal juga " jawabnya menolak

Mahen berjalan ke arah lemari lalu mengambil jaket giana kemudian memakaikanya pada giana

" Di luar dingin,jangan keras kepala " ucapnya

" Hissss,nanti giana kepanasan kak "

" Pakai giana atau kita tidak akan keluar beli bakso " ancam mahen

" Yaudah giana pergi sendiri aja " jawab giana melepaskan jaket yang mahen pakai,lalu mengambil kunci motornya dan berjalan keluar

Mahen menghembuskan nafas kasar dan mengacak rambutnya frustasi.Kenapa istrinya itu sangat keras kepala

" Oke gak usah pakai jaket " ucap mahen mengengam tangan giana yang sudah akan menuruni tangga

Setelah beberapa menit berkeliling akhirnya mereka sampai di tempat penjual bakso yang giana mau.Giana tidak ingin makan di kedai tapi penjual bakso keliling yang biasa magang di pinggir jalan

" Mang baksonya satu " ucap mahen memesan bakso untuk istri kecilnya itu

" Baik mas " jawabnya

Mahen melihat giana yang mengusap ngusap tanganya pertanda dingin " Dingin " ucapnya

" Hehehe iya kak,kok dingin ya padahal baju gia tebal ini " jawabnya cengegesan

" Makanya kalau di bilangin suami itu nurut jangan membantah " ucapnya dan membuka res jaketnyak kemudian menarik giana masuk kedalam sebagian jaketnya dan memeluknya dari samping

" Gimana sudah tidak dingin ? " tanya mahen

" Lebih dari hangat " jawabnya tersenyum

Tidak lama pesanan mahen sudah datang

" Ini mas baksonya " ucapnya lalu memberikan satu mangkok kepada mahen

" Makasih mas " jawab mahen lalu mengipas bakso itu agar istri kecilnya tidak kepanasan saat memakanya

" Pengantin baru ya mas ? " tanya mamang bakso

" Iya mang " jawab mahen tersenyum

" Semoga langeng mas sampai maut memisahkan "

" Amin terimakasih mas doanya "

Setelah mahen rasa baksonya sudah agak dingin mahen menyuapi giana dan dengan senang hati giana menerima suapan mahen

My little wifeWhere stories live. Discover now