Morning Sicknees

13.9K 583 1
                                    

Tidur giana terusik karna mendengar muntahan seseorang dia melirik jam di atas nakas ternyata baru pukul dua pagi,giana meraba disampingnya namun dia tidak mendapatkan sang suami berarti suara muntah yang di dengarnya adalah muntahan sang suami

" Mas " ucap giana khawatir dia datang menghampiri mahen lalu memijit tengkuk mahen

" Eh maaf sayang,kamu kebangun ya " jawab mahen pelan setelah sudah membersihkan mulutnya

" Mas sakit  ? " tanya giana

" Saya tidak tau,tapi perut mas rasanya gak enak gitu " jawab mahen lemas

Giana membantu mahen berjalan menuju kasur lalu membaringkan mahen hati hati " Mas mau gia bikinin jahe hangat ? " tanya giana mengelus kepala mahen namun mahen mengeleng dia memeluk giana erat dan menyembunyikan wajahnya di perut giana tidak berselang lama giana mendengarkan dengkuran halus dari suami tampanya itu









:::::::::::::::::

Mahen bangun dari tidurnya karna merasakan ada yang segera ingin dia keluarkan lagi dia segera menyibak selimutnya dan berlari menuju kamar mandi

" Sayang " panggil mahen yang baru keluar dari kamar mandi,dia melihat ke arah kasur tapi giana tidak ada dia baru menyadari itu

Mahen langsung memakai bajunya dan berjalan keluar kamar untuk mencari giana " Mereka kemana sih ? " tanya mahen pada diri sendiri karna di dapur dan di ruang tengah tidak ada siapa siapa

" Giana " teriak mahen

" Apa sih mas kamu teriak teriak ? " jawab giana yang baru masuk bersama bi tuti dengan menenteng kantungan

" Kalian dari mana ? " tanya mahen menghampiri giana dan bi tuti

" Dari depan beli mie ayam " jawab giana lalu berjalan menuju meja makan

" Kenapa tidak bangunin saya giana,nanti kamu kenapa napa lagi " ucap mahen berjalan mengekori giana

" Cuma di depan kok, deket gitu "

" Yahh tetap saja giana, saya khawatir "

Giana tersenyum dia senang karna mahen sangat menyayanginya " Minum dulu jahenya " giana menyodorkan jahe yang sudah di buatnya tadi

" Janji dulu kalau ada apa apa bilang sama saya,jangan pergi sendri " ucap mahen menatap giana dalam

" Iya mas sayang " jawab giana tersenyum

Mahen meminum jahe hangat yang di buatkan giana sampai tandas lalu memandangi giana yang makan degan lahapnya " Kenapa liatin gia kaya gitu ? " tanya giana sambil mengunyah makananya

" Ekhm,saya boleh nyobain " ucap mahen mengaruk tengkunya yang tidak gatal,dia tiba tiba ingin makan mie ayam karna melihat giana makan dengan lahap

Giana tidak menjawab tapi dia langsung mengarahakan sendok ke arah mulut mahen

" Enak kan " ucap giana saat mahen sudah mengunyah makananya

" Iya,lagi dong " jawab mahen dan membuka mulutnya lagi namun saat sedang asik makan mahen kembali merasa mual dan langsung berlari menuju kamar mandi dekat dapur dan memuntahkan isi perutnya

" Astaga mas kenapa ? " tanya giana berlari mengejar mahen

Hueekk

" Mas " ucap giana di belakang mahen " Perutnya gak enak lagi ? " tanya giana dan mahen menganguk

" Aden kenapa ? " tanya bi tuti

" Gak tau bi,mas mahen muntah muntah terus " jawab giana

" Mungkin den mahen muntah karna bawain bayi" ucap bi tuti

" Kok saya yang muntah bi kan yang hamil giana bukan saya "

Bi tuti tertawa " Memang aden mahen tapi itu biasa juga suaminya ngalamin,namanya itu morning,mmm morning itulah "

" Morning sicknees " ucap giana

" Haaa itu non " jawab bi tuti

Giana beralih menatap mahen dia merasa bersalah kenapa harus mahen yang mengalami ini semua " Maaf ya mas ini semua gara gara giana " ucap giana menunduk

Mahen mengelus kepala giana " Jangan minta maaf kamu tidak salah,justru saya senang karna saya yang ngalamin ini bukan kamu " jawab mahen tersenyun

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang