Mencoba ikhlas

17.3K 764 1
                                    

Giana sudah menerima lapang dada jika mahen benar benar akan meminta cerai,dia tidak apa apa jika harus menjadi janda di usianya yang masih 18 tahun.Mungkin ini yang Allah tentukan untuknya,dia berencana saat mereka cerai nanti dia akan langsung pergi ke luar negri untuk mengejar cita citanya dan melupakan mahen walaupun itu sulit

Giana sekarang sudah berada di depan rumah mahen dia akan mengambil mikynya,dan membawanya pulang karna disaat dia keluar membawa barang barangnya dia tidak sempat membawa miky ikut denganya

" Miky lo tau gak,kalau lo gak akan markir disni lagi soalnya yang punya rumah udah gak perduli lagi sama gue " giana terkekeh hambar

" Tapi lo tenang aja,lo tetap hidup enak kok lo terap di parkiran yang jauh lebih enak dari ini,tenang aja miky sayang "

Anggaplah giana gila karna berbicara dengan benda mati seperti itu tapi itulah giana

Giana mengetuk pintu rumah suaminya yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya

" Assalamualikum " salam giana

" Waalaikumsalam " jawab bi tuti saat membuka pintu rumah " Non giana " bi tuti langsung memeluk giana,dia begitu merindukan majikanya yang baik hati ini

Giana terseyum lalu membalas pelukan bi tuti

" Bibi kangen non " ucap bi tuti melepas pelukanya

" Iya dong,giana kan emang ngagenin " jawab giana tersenyum ceria,walaupun hatinya terasa sakit jika mengingat kenanganya bersama mahen di rumah ini

" Oh iya barang barang non giana mana ? " tanya bi tuti karena melihat giana datang dengan tangan kosong

" Giana datang bukan untuk tinggal lagi bi, tapi giana datang cuma mau ngambil si miky " jawab giana

" Non benar benar akan cerai sama aden mahen"

" Ya gitulah bi,yaudah giana ke atas dulu ya takut nanti kalau kak mahen pulang terus liat giana disini " giana langsung naik ke atas kamar buru buru

Giana membuka pintu kamar yang dia tempati bersama mahen,ada kerinduan dan rasa sakit yang giana rasakan saat ini.Giana mengusap air matanya yang luruh begitu saja " Huff...giana lo harus semangat " tapi bukanya semangat giana malah duduk di atas sofa lalu terisak

" Hikss,maafin giana kak.Giana gak mau cerai sama kak mahen hikss..maafin giana "

Giana mencoba menghentikan tangisnya, menghembuskan nafasnya lalu berdiri untuk mengambil kunci motornya yang disimpan mahen dalam lemari

" Bye bye kamar " ucap giana lirih dan membuka pintu kamar, namun ternyata mahen sudah ada di depan pintu

Giana mematung melihat mahen,lelaki yang dia rindukan berapa hari ini, lelaki yang mengusik pikiranya berapa hari ini.Ingin rasanya giana memeluk tubuh kokoh itu namun itu tak mungkin lagi sekarang

" Maaf kak, giana cuma masuk ambil kunci motor giana.Maaf kalau masuk kedalam kamar kaka,saya permisi kak " giana menahan air matanya yang dari tadi nakal ingin keluar lalu dia berjalan keluar

" Kamu benar ingin cerai dari saya " ucap mahen membuat langkah giana terhenti

" Kalau itu yang terbaik buat kakak,giana terima " jawab giana menahan sesak di dadanya.Air matanya suda luruh membasahi pipinyaa

My little wifeWhere stories live. Discover now