Menyetok kesabaran

14.4K 601 4
                                    

Mahen hari ini tidak ke kantor karena sang istri tidak bisa di tinggalkan,lebih tepatnya giana tidak mengizinkan mahen untuk ke kantor

" Giana lepas dulu ya,saya mau ke ruangan kerja saya sebentar saja " ucap mahen pelan mengelus tangan giana

" Mau ngapain sih mas di ruang kerja kamu ? " tanya giana cemberut

" Saya harus cek sesuatu sayang,tadi asisten saya mengirim pesan kalau ada email yang di kirimnya dan itu penting " jelas mahen

" Bentar aja mas,lagian penting gimana sih isi email itu " giana memeluk lengan mahen erat

" Tapi giana itu penting " ucap mahen lagi

" Mas pilih email itu atau gia " jawab giana meningikan suaranya dan mata yang sudah ber kaca kaca

" Kamu " ucap mahen cepat dan memeluk giana,dia tidak ingin bumil satu ini marah padanya karna membujuknya sangat susah

Giana tersenyum dan membalas pelukan mahen

" Tapi kalau emailnya penting banget,aku gak ppa kok di tinggal mas " ucap giana

Mahen melepaskan pelukanya lalu menatap giana " Beneran ? " jawab mahen cepat lalu giana menganguk

" Saya ke ruang kerja dulu " mahen mencium kening giana lalu keluar dari kamar

Setelah mahen keluar dari kamar giana mulai berfikir " Kok mas mahen senang amat gue izinin cek email itu,apa email itu lebih berharga dari pada gue,hikss..kamu jahat mas lebih mentingin email kamu " giana terisak

" Kamu jahat mas hikss..kamu lebih mentingin email itu dari pada gia " isak giana padahal dirinya sendiri yang mengizinkan mahen untuk pergi

Setelah selesai mengecek email yang di maksud asistenya itu,mahen langsung berjalan menuju kamar untuk menemani istri kecilnya itu lagi namun saat membuka pintu kamar Istrinya tidak ada,mahen kemudian berjalan dan membuka pintu kamar mandi tapi giana juga tidak di sana

" Sayang lagi apa ? " tanya mahen saat sudah menemukan keberadaan giana yang ternyata ada memakan alpukat kesukaanya saat ini

Giana hanya acuh tidak menjawab pertanyaan mahen " Kamu kenapa ? " tanya mahen lalu duduk di samping giana

" Giana kenapa ? saya ada salah ? " giana masih tidak menjawab dia sibuk memakan alpukatnya tanpa tergangu oleh kehadiran sang suami

Mahen memberi kode kepada bi tuti lewat mulut tapi tak bersuara lalu bi tuti mengeleng dia juga tidak tau apa apa.Setelah alpukat giana habis dia langsung naik ke kamar mereka tanpa melihat mahen sedikitpun membuat mahen heran dan bingung dia salah apa lagi kali ini

" Giana kamu kenapa,saya ada salah sama kamu ? kalau memang ada saya minta maaf " ucap mahen saat mereka sudah berada di dalam kamar

" Mas gak usah sok baik deh sama gia " jawab giana ketus

" Maksud kamu ? saya sok baik bagaimana,saya tidak mengerti " ucap mahen heran,selama ini dia selalu tulus terhadap giana.Apalagi mau sok baik itu bukan dirinya

" Urusin aja email mas,gak usah pentingin gia " giana menatap mahen sengit

" Haah maksud kamu ? " tanya mahen lagi dia benar benar tidak mengerti

" Hikss..mas jahat tau gak,mas lebih mentingin cek email mas daripada gia.Mas rela ninggalin gia demi email hikss,mas jahat " ucap giana berteriak kepada mahen

" Bukanya tadi kamu sendiri yang izinin saya buat cek email itu " mahen mencoba membela diri

" Tapi kan mas bisa pilih gia, bukan malah milih email itu " bantah giana lagi

" Giana dari awal kan saya sudah bilang,kalau saya milih kamu tapi kamu sendiri kan yang nyuruh saya buat cek email itu "

" Jadi mas nyalahin aku haah..mas jahat hikss..mas gak sayang giana lagi mas cuma sayang dan mentingin kerjaan mas doang.Gia mau pulang aja ke rumah gia " giana terisak dan berjalan menuju pintu kamar namun mahen segera memeluk giana erat

" Saya minta maaf,tidak ada yang lebih penting dan berharga selain kamu giana,jadi jangan pernah berfikir kalau saya lebih mentingin kerjaan dari pada kamu itu salah besar "

" Terus kenapa tadi mas lebih milih kerjaan dari pada nemenin giana ? " tanya giana sesegukan

" Kan tadi kamu yang izinin saya " jawab mahen melepaskan pelukanya dan mengusap air mata giana

" Mas nyalahin aku lagi ? bentak giana

Mahen mengacak rambutnya frustasi apa seberat ini menghadapi wanita yang sedang hamil

" Kenapa mas ngacak rambut gitu ? mas mau marah sama gia " ucap giana dan akan menangis lagi

Mahen memeluk giana lagi " Tidak giana tadi kepala saya tiba tiba gatal " jawab mahen bohong

Giana menganguk " Giana gak salah kan? ini semua itu salah mas " ucap giana

" Iya ini salah saya giana,semua ini salah saya " jawab mahen pasrah

" Kok mas gak ikhlas gitu jawabnya ? mas beneran salahin giana ? mas jahat tau gak " giana melepaskan pelukanya kasar dan beranjak naik ke kasur lalu berbaring membelakangi mahen sedangkan mahen mengelus dadanya mulai dari sekarang dia harus menyetok kesabaran sebanyak mungkin.Jika ada yang menjual stok kesabaran mahen akan membelinya berapapun harganya agar dia tidak kelepasan saat giana seperti ini lagi padanya

My little wifeWhere stories live. Discover now