Panik

13.5K 576 1
                                    

Giana sudah semangat seperti biasa,wanita itu sudah selesai dengan mandinya dan siap siap ke kampus sedangkan sang suami masih terlelap di atas kasur empuk milik mereka

" Bangun udah pagi " ucap giana menyibak horden kamar mereka agar cahaya matahari bisa masuk secara menyeluruh

" Sayang " ucap giana lagi namun mahen masih terlelap " Mas bangun " giana mengecup bibir mahen berulangkali

" Enghh gi " jawab mahen serak dan membuka matanya,dia merengakan otot ototnya lalu berjalan menuju kamar mandi

" Pulang saya tidak bisa jemput kamu karena saya harus meeting,kamu tidak apa apa kan pulang sendiri " ucap mahen saat mengantar giana ke kampus

" Iya mas gak ppa " jawab giana tersenyum

" Pulang di anter caca ya atau naik taksi,ingat jangan naik motor " peringat mahen dan giana menganguk patuh

" Yaudah gia masuk dulu " giana mengulurkan tanganya kepada mahen dan dengan senang hati mahen menerima uluran tangan istri cantiknya itu " Hati hati mas " ucap giana lalu beralih membuka pintu mobil namun mahen menghentikanya

" Tunggu dulu " ucap mahen lalu sedikit menunduk menghadap pertu giana lalu mengecupnya berkali kali " Jangan nyusahin mama di dalem okey,beby harus bisa di ajak kerja sama "

" Iya papa " jawab giana dengan suara anak kecil lalu tertawa









::::::::::::::::::

Mahen baru sampai di rumah jam delapan malam sama seperti biasanya,tapi mahen heran kenapa pintu rumahnya terbuka lebar dan saat masuk tidak ada siapa siapa

" Bi " panggil mahen " Bibi " panggilnya lagi namun bi tuti tak menjawab

Mahen menaiki kamarnya untuk melihat istrinya apakah sudah di rumah atau belum " Giana " panggilnya saat membuka pintu namun giana tidak ada.Dia menujuk kamar mandi untuk mengecek apakah giana disana namun tidak ada juga,mahen segera turun kembali di bawah

" Bi tuti,bibi " panggil mahen namun bi tuti masih sama tak menjawab.Mahen berjalan kedepan dia matanya memicing karna melihat motor giana sudah tidak ada disana yang berarti istri kecilnya ini pergi dengan mengendarai motor

" Astaga giana kamu dimana ? " ucap mahen frustasi lalu mengambil ponsel di saku celananya untuk menelfon giana namun giana tidak menjawab dan saat menelfon bi tuti,sama dia tidak menjawab telfonya juga

" Ya Allah giana jangan bikin saya panik " mahen mondar mandir di depan garasi menunggu giana kembali,tidak berselang lama sinaran lampu motor giana terlihat memasuki halaman rumah mereka

" Dari mana ? " tanya mahen saat giana memarkirkan motornya

" Beli ini " jawab giana mengangkat satu kantung jeruk

" Jangan seperti ini lagi giana " ucap mahen dingin lalu masuk meninggalkan giana

Mata giana berkaca kaca kenapa mahen marah padanya ?

" Non tidak masuk ? " tanya bi tuti karna melihat giana tidak bergerak dari tempatnya berdiri

" Bibi duluan aja " jawabnya menahan air mata yang sudah ingin keluar

" Baik non saya masuk dulu " ucap bi tuti lalu ikut masuk kedalam rumah

Saat bi tuti sudah masuk giana lalu duduk berjongkong dan terisak " Hiks,gia salah apa coba hikss " ucapnya, dia heran kenapa mahen marah padanya

Sedangkan mahen yang sudah berada di dalam kamar menunggu giana masuk namun wanita itu tidak juga muncul.Mahen menghela nafasnya lalu turun ke bawah dia paham pasti giana marah padanya karna tadi sudah memarahinya

" Bi giana mana ? " tanya mahen

" Loh non giana belum masuk ? " tanya balik bi tuti perasaan sudah lumayan lama dirinya masuk kedalam rumah lalu dimana majikanya itu

Mahen langsung berlari menuju depan rumah,saat sampai dia melihat giana yang sedang duduk memeluk lututnya dan menangis

" Kok belum masuk " ucapnya pelan dan mengecup kepala giana

" Mas marah sama giana " jawab giana sesegukan

" Maaf ya,saya tadi panik kamu tiba tiba tidak ada dirumah apa lagi kamu pergi dengan naik motor " ucap mahen pelan dan mengelus pipi giana

" Mas gak marah lagi kan " jawab giana mentatap mahen dengan muka memelasnya

Mahen menciumi pipi giana berkali kali karna gemas " Ayo masuk disini dingin,kasian kamu sama adek bayi " ucap mahen berdiri mengengam tangan giana

" Gendong " jawab giana manja dan merentangkan tanganya dan mahen langsung membawa giana kedalam gendonganya lalu masuk kedalam rumah

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang