Kampus

12K 531 0
                                    

Giana seperti biasanya ke kampus dengan di antar sang suami

" Aku turun ya mas " ucap giana

" Ingat jangan makan sembarangan " jawab mahen

" Iya mas,mas juga hati hati di jalan " giana mencium tangan mahen dan mahen mencium kening giana

Usia kandungan giana sudah memasuki dua bulan,dan itu membuat mahen benar benar was was meninggalkan giana sendirian, namun dia juga tak mungkin mengikuti giana karna dia sendiri ada pekerjaan yang harus dia lakukan

" Pagi beb " ucap giana duduk di samping caca

" Juga beby " jawab caca

" Kata anak anak di depan,dosenya gak ada ? "  tanya giana

" Katanya sih gitu,tapi asdos suruh nunggu info dari dosen " jawab caca

" Gimana keadaan ponakan gue ? " tanya caca melihat perut giana yang masih rata

" Dia baik " jawab giana tersenyum

" Gue gak nyangka lo bentar lagi jadi mama cuuyyy "

" Emang lo doang,gue juga gak nyangka.Tapi gue senang "

" Emang lo gak takut gi ? " tanya caca

" Takut kenapa ? " tanya giana balik

" Lahiran "

" Takut sih,tapi ya mau gimana lagi gue tetap harus hadepin itu "

" Wah wah, salut  gue sama lo gi "

Saat sedang asik bercerita ada orang yang datang menghampiri mereka " Wooyyy " teriak bayu mengangetkan giana dan caca

" Anjirrr loo " pekiki mereka terkejut

" Hahhaaha sorry sorry " jawabnya cengegesan

" Gak jelas lo " ucap giana ketus pada sepupunya itu

" Santai dong " jawab bayu

" Kantin yuk,kayaknya ni dosen emang gak masuk " ajak caca

" Ayo " jawab bayu dan giana

Kini mereka sudah ada di kantin kampus untuk makan " Astaga gia jangan banyak banyak sambelnya " ucap bayu menahan tangan giana yang ingin menyendok sambal lagi

" Iya gi,ingat lo itu lagi hamil " ucap caca dan giana mendengus " Gak apa apa kali " jawabnya enteng dan menyendok sambal kedalam mangkok yang berisi bakso pesananya

" Sakit perut baru tau rasa lo " ancam bayu namun giana hanya acuh

Giana sedang menungu mahen untuk datang menjemputnya namun mahen tak kunjung datang juga " Giamana gi ? " tanya caca

" Gak di bales,teflon juga gak diangkat " jawab giana kembali mengecek ponselnya

" Pulang sama gue aja " ajak bayu

" Iya deh " jawab giana,dia tidak ingin menungu mahen lagi

" Yaudah ca kita duluan " ucap giana dan bayu pada caca

" Oke hadijeenngggg " jawabnya

Saat dalam mobil giana mulai merasakan perutnya yang mulai sakit dan panas

" Kenapa ? " tanya bayu

" Kok perut gue panas gini ya " jawab giana mengelus perutnya

" Kan gue udah bilangin,jangan makan sambel banyak banyak,lo itu lagi hamil.Tapi lo batu sih,liat kan sekarang perutl lo jadi panas.Kasian ponakan gue " omel bayu

" Bangke lo bay,gue gak butuh ceramahan lo.Udah cepetan gue pengen boker nih " ucap giana

Setelah sampai di rumah,giana langsung berlari masuk tanpa memperdulikan bayu

" MAKASIH " teriak bayu menyindir giana


Giana keluar dari kamar mandi dengan masih memegang perutnya,keringat sudah membasahi wajah cantiknya serta bibirnya yang pucat

" Astaga non kenapa ? " tanya bi tuti khawatir melihat giana pucat dan keringatan

" Perut giana sakit bi,panas gitu " jawabnya meringis

" Non makan apa hari ini ? " tanya bi tuti lagi

" Bakso bi " jawabnya lalu menekan perutnya yang makin terasa sakit " Akkhh" ringisnya

" Non duduk dulu " bi tuti membantu giana duduk di sofa

" Bi bisa bawa giana ke kamar gak " ucap giana pelan perutnya benar benar sangat sakit

Bi tuti membantu giana menaiki tangga menuju kamar,saat sampai giana langsung berbaring

" Makasih bi,tolong telfonin mas mahen.Perut giana makin sakit " ucap giana meremas perutnya

" Iya non " bi tuti hendak keluar namun giana menahnya " Mau kemana bi ? " tanya giana

" Ke bawah non,ambil hp saya "

" Pake hp giana aja bi " giana mengeluarkan ponselnya lalu memberikanya pada bi tuti

" Halo sayang maaf ya saya baru angkat telfon kamu soalnya tadi sa.... "

" Maaf den " jawab bi tuti memotong ucapan mahen karna melihat giana yang sudah benar benar kesakitan

" Bibi,kok ponsel giana sama bibi ? "

" Aden pulang ya,sekarang,soalnya perut non giana tiba tiba sakit "

" Astagfirullah,,baik bi saya segera kesana " ucap mahen dan langsung menutup telfonya

Tidak berselang lama mahen datang bersama bersama ivan,dia memang sudah menghubungi ivan saat di kantor tadi " Giana " panggil mahen lalu menghampiri giana

" Mas sakit perut giana " jawabnya meringis

" Biar saya periksa dulu " ucap ivan dan giana menganguk

Ivan mengecek keadaan giana lalu menatap giana " Kamu makan pedas ? " tanya ivan dan giana menganguk

" Astaga giana " ucap mahen frustasi bisa bisanya wanita ini makan pedas sedangkan dia tau dia sedang mengandung

" Giana ibu hamil tidak bisa makan makanan pedas secara berlebihan.Pasti tadi kamu makanya banyak kan ? " tanya ivan lagi dan giana lagi lagi menganguk 
" Jangan di ulangi lagi,kasian kamu dan bayi kamu "

" Iya kak " jawab giana menunduk dia takut menatap mahen, karna dia tau pasti lelaki itu sekarang sedang marah padanya

" Kalau gitu gue permisi hen,soalnya tadi gue lagi ngerjain data pasien " ucapnya

" Makasih van " jawab mahen lalu berjalan keluar kamar bersama ivan,dia akan mengantar sahabatnya itu sampai kedepan rumah

My little wifeWhere stories live. Discover now