Manja

19.5K 827 4
                                    

Mahen kembali ke ruanganya setelah selesai meeting,dia melihat istri kecilnya sedang tertidur di atas sofa dengan posisi absurd.Mahen mendekat lalu mengangkat tubuh giana untuk pindah ke kamar yang tersedia di ruanganya.

" Nyenyak banget " mahen tersenyum karena istri kecilnya itu benar benar tidak terusik,ia mengecup bibir giana lalu kembali ke meja kerjanya untuk melanjudkan pekerjaanya


Giana membuka matanya perlahan dia melihat sekeliling,dia sedang berada di sebuah kamar,tapi bukan kamarnya dan mahen lantas ini kamar siapa ? giana langsung bangun dan melihat suaminya itu masih berkutat dengan labtobnya

" Kak " panggil giana dia langsung duduk di pangkuan mahen,membuat mahen terkejut akan perlakuan giana yang tiba tiba manja seperti ini tapi itu tidak masalah bagi mahen

" Kok udah bangun ? " jawab mahen mengelus kepala giana,yang menempel di dada bidangnya

" Gia laper " ucapnya manja,tanganya dia lingkarkan di pinggang mahen

" Mau makan apa ? " tanya mahen dan sesekali mencium pipi giana

" Mm,gia pengen makan nasi goreng "

" Oke tunggu ya,saya pesenin " mahen langsung menelfon seseorang untuk memenuhi permintaan isi kecilnya itu

" Kerjaan kakak masih banyak yah ? " tanya giana karna melihat banyak berkas berkas di atas meja mahen

" Iya sayang " jawab mahen tersenyum

" Gia gak gangu kan,kalau duduk gini " giana bertanya dengan mengerjabkan matanya membuat mahen gemes

Mahen menciumi semua permukaan wajah giana berkali kali " Gak kok,malah saya tambah semangat "

Giana tersenyum dan memperat pelukanya dan menyembunyikan wajahnya di ketiak mahen

" Emang gak bau,ketik aku di cium cium gitu ? " tanya mahen,dia heran dengan kebiasaan giana berapa bulan terakhir ini yaitu mencium ketiaknya

" Wangii kok,harum maskulin " jawabnya

Tidak berselang lama suara ketukan dari luar pintu ruangan terdengar

" Masuk " ucap mahen,giana langsung melepaskan pelukanya dan ingin turun dari pangkuan mahen tapi mahen mehananya

" Permisi pak ini pesanan anda " ucap seorang OB yang datang mengantar makanan yang di pesan mahen.Dia kaget melihat ada seorang wanita yang sedang duduk di pangkuan bosnya.Mahen terkekeh melihat ekspresi pegawainya itu,dia mengerti apa yang dipikirkan pegawainya itu " Dia istri saya " ucap mahen dan mengambil nasi goreng

" Ohh maaf pak,saya kira bapak belum menikah " ucapnya lagi

" Sudah pak,ini istri saya " jawab mahen tersenyum dan mengelus kepala giana

" Salam kenal nyonya " ucap OB itu ramah

Giana perlahan mendongakan wajahnya melihat Ob tersebut " Iya om " jawabnya dan tersenyum,dia memanggil OB itu dengan sebutan om karena memang dia sudah cukup berumur

Setelah OB itu keluar,giana langsung berdiri dari atas pangkuan mahen " Kak ih,gia malu tau gak" ucapnya mengerucutkan bibirnya

" Kenapa harus malu " jawab mahen menatap istri kecilnya itu

" Auu ahh gelap,lebih baik gia makan " giana langsung mengambil kotak makanan yang berisi nasi goreng dan membawanya ke sofa lalu memakanya dengan lahap

" Kak mahen gak makan ? " tanya giana sambil mengunyah makanan

" Gak,soalnya istri saya gak ngajakin " jawabnya dengan tatapan fokus dengan berkas berkas dan labtobnya

Giana terkekeh dan melangkahkan kakinya menuju meja sang suami dan kembali duduk di pangkuan mahen " Aaaaaaa " giana menyuapkan makanan ke dalam mulut mahen dan mahen dengan senang hati menerima suapan giana istri kecilnya itu

Setelah makananya habis giana pamit pulang kepada mahen karna hari sudah sore

" Kak kunci motor dong,gia mau pulang " ucap gaina mengulurkan tanganya

" Gak kamu pulang sama saya " tolak mahen

" Tapi kakak masih lama loh,gia bosan disini "

Mahen tidak menjawab rengekan giana,dia memilih fokus pada pekerjaanya

" Kak,gia janji pelan pelan lagipula gia gak ppa kan tadi kesini naik motor "

" Tidak giana kalau saya bilang tidak ya tidak " mahen menatap giana tajam,kenapa istri kecilnya ini suka sekali membantah

" Iiisss " giana menghentak hentakan kakinya dan duduk di sofa dengan kasar

" Orang gia pelan kok bawa motornya, buktinya sekarang gia gak kenapa napa sampai sini " gerutu giana namun mahen hanya mengangapnya angin lewat saja,lebih baik giana marah padanya dari pada harus membiarkan giana pulang sendirian mengendarai motor

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang