Pengangu

13.6K 590 6
                                    

Dua minggu kemudian...

Giana masih tidur dengan nyenyak dia baru bisa tertidur jam 6 pagi karena baby Andaru yang rewel

" Jagoan papa kok ganteng banget " ucap mahen tersenyum dia tidak berhenti mengecup pipi anaknya itu

" Nanti kalau besar harus kaya papa ya,harus jadi lebih hebat daripada papa,dan yang paling penting andaru harus jadi anak yang soleh " ucapnya lagi dan kembali menciumi pipi anaknya itu gemes sehingga tidur baby andaru jadi tergangu dan berakhir menangis

Ooeek
Ooeek
Ooeek

" Astaga sayang ko nangis " ucapnya khwatir karna sudah pasti giana pasti akan memarahinya lagi

Giana mengerjabkan matanya karena mendengar suara tangisan dari sang anak,perlahan giana mengerjabkan matanya dan langsung bangun

" Cuppp..cuppp jagoan mama jangan nangis ya " ucap giana mengendong baby andaru dan menyusuinya

Giana melihat mahen yang pura pura menutup matanya agar tidak kena semprot darinya

" Kamu gak usah pura pura tidur ya mas,gia tau kamu kan yang bikin baby nangis " ucap giana horor

Mahen membuka matanya " Astaga giana jangan asal nuduh dong,saya gak apa apain baby kok " jawab mahen mengelak

" Mas gak usah pura pura gitu,pasti mas tadi ciumin baby kan " tebak giana lagi dan membuat mahen terdiam

" Itu kan gak bisa jawab " ucap giana galak

" Ya maaf sayang,habisnya baby gemesin minta di cium " jawab mahen

Giana tidak lagi menjawab ucapan mahen,dia fokus menyusui putranya itu

" Gak usah di ganguin mas ihh " ucap giana menepis tangan mahen yang hendak mencubit pipi anaknya

" Mas mau pegang pipi baby nya kok gak nganguin " jawab mahen

" Tangan kamu diam mas,kalau sampe baby bangun.Mas harus susuin " ucap giana dan langsung berdiri untuk memindahkan baby andaru di boks khusus bayi yang berada disamping tempat tidur mereka

" Awas ya mas.Aku mau mandi nih " giana melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar mandi

" Galak amat daahh " jawab mahen dan turun dari atas kasur menuju boks anaknya

" Andaru,mama kok jadi galak ya semenjak ada kamu.Mama marahin papa mulu,kasian kan papa " ucap mahen curhat pada putranya itu

Mahen mengendong baby andaru entah kenapa dia tidak bisa diam jika melihat putranya yang mengemaskan itu

" Tapi papa tetap sayang kok sama mama walaupun mama marahin papa terus " ucapnya lagi dan kembali menciumi wajah putranya

" Kamu kenapa sihh gemesin gini,papa kan jadi gak tahan kalau gak nyium kamu " mahen mengecup semua bagian wajah baby andaru dan

Ooeek
Ooeek
Ooeek

" Mampus " ucap mahen saat putranya kembali menanggis

" MAAAASSSSSS " Teriak giana dari dalam kamar mandi membuat mahen menelan salivanya susah payah

" Cupp..cupp..sayangnya papa diam yahl jangan nangis nanti papa diterkam sama mama " mahen mencoba menenangkan baby andaru tapi baby andaru tetap menangis

" Astaga sayang jangan gini dong,diam ya papa mohon " ucap mahen frustasi karna anaknya itu tidak diam malahan tangisnya makin kencang saja

Giana keluar dan menutup pintu kamar mandi dengan keras sehingga mahen bertambah gugup saja sekarang

" GIANA UDAH BILANG SAMA MAS UNTUK JANGAN BIKIN BABY NANGIS TAPI KENAPA MALAH DI BIKIN NANGIS MAS " Ucap giana galak

" Saya gak apa apain baby giana,tadi baby nangis jadi saya gendong " jawab mahen berbohong

" Mas kamu itu kentara kalau bohong,setiap kamu bohong pasti kamu gak bisa natap giana" mahen memang seperti itu jika dia berbohong pasti dia tidak berani mentap sang istri

" Iya maaf " ucapnya pasrah

" Maa maaf mulu habis itu di ulang " jawab giana menatap mahen horor dan beralih mengambil baby andaru di gendongan mahen

Setelah selesai menidurkan baby andaru,giana berdiri menuju lemari untuk mengambil pakaianya lalu masuk kedalam kamar mandi untuk memakainya

" Gia mau kebawah buat sarapan awas ya kalau gia dengar baby nangis lagi,habis kamu mas " Ancam giana dan keluar dari kamar

Mahen mendengus kenapa istri kecilnya itu sekarang berubah menjadi galak,dan yang lebih anehnya lagi,mahen sangat takut dengan giana jika sedang marah

" Pagi bi " sapa giana pada bi tuti yang sedang mengepel

" Pagi non,baby andaru masih tidur ? " tanya bi tuti

" Iya bi " jawab giana berjalan membuka kulkas untuk mengambil bahan masakan namun saat sedang memilih bahan tiba tiba terdengar suara tangisan anaknya itu lagi dan pasti itu adalah kerjaan mahen sang suami

" MAASSS MAHEN YA ALLAH " teriak giana dari dapur,dia sangat gemes pada mahen rasanya ingin mematahkan semua tulang mahen.Entah kenapa suaminya itu tidak bisa membiarkan anaknya anteng sedikit saja

My little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang