Hamil

16.2K 625 4
                                    

Mahen masih menunggu istrinya itu sadar,dia sealalu di samping giana.Mengengam tangan wanita itu erat dan mencium pipinya berkali kali.Mahen merasakan jemari giana yang bergerak lalu perlahan mata indah milik istrinya itu terbuka " Anghh " rintih giana memegang kepalanya yang terasa sakit

" Sayang " ucap mahen membantu giana bersandar di kepala ranjang " Kepalanya sakit ya ? " ucap mahen pelan dan giana menganguk

" Gia kenapa ya kak,kok badan gia lemas gini dari kemarin kemarin " keluh giana pada sang suami

Mahen memeluk giana erat lalu berbisik di telinga giana " Kamu hamil sayang " ucapnya

Badan giana langsung menegang mendengar ucapan sang suami " Ha..mil ? " jawabnya terbata

" Iya giana kamu hamil " ucap mahen.Senyum di bibirnya tak pernah luntur

" Hikss..mas " giana menangis sejadi jadinya lalu mengeleng membuat tubuh mahen menegang.Apa giana tidak suka jika dirinya hamil ?

" Kenapa,kok nangis ? " tanya mahen,dia takut akan jawaban dari sang istri

Giana mengengam tangan mahen erat
" Hikkss..mas maafin gia.Gia gak tau kenapa bisa hamil gini hikss " jawabnya menangis

" Kok minta maaf " ucap mahen heran

" Mas gak marah kan kalau gia hamil ? "

" Ya allah sayang,kenapa mas harus marah.Justru saya senang kamu sedang mengandung anak saya "

Giana menghentikan tangisnya " Beneran ? gia kira mas gak suka gia hamil " ucap giana menghapus air matanya

" Kata siapa hmm ? " mahen mengecup bibir giana dan mata giana yang sembab

" Gia sering nonton,banyak suaminya marah marah karna istrinya hamil.Apalagi belum lama menikah " jelas giana membuat mahen tertawa terbahak

" Astaga giana sayang,kita ini hidup di dunia nyata bukan di film yang seperti kamu tonton " ucap mahen terkekeh

Giana kembali memeluk mahen erat dan membenamkan wajahnya di dada bidang mahen

" Gia senang mas " ucap giana tersenyum

" Saya lebih senang giana,saya sangat bahagia karna Allah mempercayakan kita untuk merawat seorang anak " jawab mahen mengecup pucuk kepala giana dengan sayang

Mahen tidak henti hentinya mengucap syukur kepada Sang Maha Kuasa karna sudah mempercayai dia dan giana untuk menjadi orangtua

" Mas " panggil giana

" Kenapa sayang " jawab mahen mengelus kepala giana

" Pengen sate " ucapnya manja

Mahen melepas pelukanya lalu mengacak rambut giana gemes " Saya carikan " jawabnya lalu berdiri dari duduknya

" Ikut " rengek giana

" Gak usah,kamu dirumah saja " tolak mahen

" Ikut mas "

" Tapi pake jaket ya " ucpanya pelan dan mengelus pipi giana

" Baju giana kan u..." kalimat giana terpotong oleh ocehan mahen

" Giana di luar itu dingin,baju kamu ini memang panjang tapi ini tipis baju ini tetap tidak bisa nahan dingin di tubuh kamu,apa susahnya sih cuma pake jaket doang giana astaga.Pake jaket, atau kamu tidak ikut " ancam mahen dia tidak mungkin membiarkan giana kedinginan apalagi sekarang dia tidak sendiri lagi,ada sang buah hati mereka di dalam sana

" Hikss..mas kok marah marah sama gia.Kalau gak mau beliin yaudah gak usah ngomel " giana berbaring lalu membelakangi mahen

" Mas bukanya gak mau beliin kamu sate, tapi kalau kamu ingin ikut kamu harus pake jaket, di luar sana dingin sayang.Sekarang kamu itu tidak sendiri ada adek bayi di sini " mahen mengelus perut giana yang masih rata itu

" Gak usah,gia udah gak mau sate udah malas.Dan kamu mas jangan dekat dekat giana " jawabnya ketus dan melepaskan tangan mahen di perutnya

Mahen menghela nafas,dia rasa mulai dari saat ini dia harus menyetok sebanyak mungkin kesabaran agar bisa menghadapi bumil satu ini.Karna setaunya ibu hamil memang sangat sensitif dan perasaanya mudah berubah rubah atau biasa dinamakan labil

My little wifeWhere stories live. Discover now