69. ❤

7.3K 315 12
                                    

                 ❤Happy Reading❤               



Saat ini Nasya dan Raina sedang dihalaman rumah menyirami bunga, tepatnya hanya Nasya saja yang menyirami. Raina? Dia sibuk bermain air di swimming pool yang dipenuhi bola warna-warni.

"Mama..mama..!" Panggil Raina membuat Nasya menghentikan aktivitasnya dan menghampiri anaknya.

"Kenapa sayang?"

"Bolana lusak, huaa..." Raina menyodorkan bola berwarna kuning yang sudah kempes, mungkin karena Raina juga yang menginjak-nginjak.

"Ini kempes bolanya, nggak usah nangis kan masih banyak," Nasya menguyel-uyel pipi Raina gemas dengan matanya yang berkaca-kaca. Entah kenapa Raina terlihat sangat imut saat menangis serperti ini.

Raina semakin menangis dan terisak, padahal bolanya juga masih banyak.

"Yaudah, nanti minta beliin papa lagi. Oke?" ucap Nasya membuat Raina berhenti menangis dan matanya berbinar senang.

"Benelan ya ma, nda bole boong," Raina menjulurkan jari kelingkingnya dihadapan Nasya.

"Iya sayang, mama janji," Nasya menanutkan jari kelingkingnya juga membuat Raina tersenyum dan mulai ceria.

"Mama nyiram bunga lagi ya, kamu disini aja," Nasya mencium pipi gembul Raina yang dibalas ciuman juga oleh Raina.

"Oke ma." Raina mengacungkan jempolnya, lalu Nasya kembali menyirami bunganya sesekali melihat Raina bermain air sambil jerat-jerit kesenangan.



***

Saat Nasya dan Raina asik bermain diruang tengah, tiba-tiba Raffa datang dari kerjanya dan mengampiri istri dan anaknya.

"Main apaan nih, seru banget kayaknya," ucap Raffa

"Main sulap," jawab Nasya sambil mencium punggung tangan Raffa yang dibalas kecupan didahinya.

Raffa mengerutkan dahinya "Sulap?"

"Papaaaa!" teriak Raina sambil menghampiri Raffa dan ikut mencium tangan Raffa.

Sedangkan Raffa merasa sangat senang melihat tingkah anaknya yang menggemaskan.

"Cium pa..." rengek Raina yang kemungkinan iri melihat Nasya dicium sedangkan dia tidak.

Raffa langsung mengangkat tubuh Raina dan menciumi pipi gembulnya, tidak usah meminta dicium pun Raffa juga akan mencium Raina, karena sangat menggemaskan.

"Hihi geli pa," Raina tertawa saat Raffa mencium leher Raina.

"Kamu sih lucu jadi orang," Raffa menaruh Raina disofa lalu ikut duduk disamping Nasya.

"Kamu kenapa? Hm," tanya Raffa kepada Nasya ketika melihat wajahnya sedikit ditekuk.

Nasya menggeleng dan memeluk Raffa dari samping "Nggak papa," ucap Nasya.

Sedangkan Raina yang awalnya bermain langsung melompat kepangkuan Raffa.

"Ini juga anak papa kenapa?" Raffa mengusap-usap rambut halus Raina.
Raina juga ikutan memeluk Raffa seperti Nasya.

Raffa hanya tertawa melihat kedua orang dihadapanya ini yang sangat lucu dan menggemaskan.

"Kamu ganggu aja sih," Nasya melirik Raina yang asik nempel ketubuh Raffa dan mendusel-dusel.

"Pa, beliin bola," ucap Raina sambil menatap Raffa dan mengabaikan Nasya yang sudah ngomel tidak jelas.

"Bola?" tanya Raffa membuat Raina mengangguk dan tersenyum manis.

"Bola apa sih?" tanyanya pada Nasya

"Bolanya Raina kempes,"

"Besok ya beli," Raffa mengusap rambut Raina lembut.

Raina mengerucutkan bibirnya "Ndak mau pokokna sekalang!" ucapnya tanpa bantahan

"Yaudah kalau gitu papa mandi dulu, kamu udah mandi belum?" tanyanya pada Raina

"Udah," jawab Raina

"Udah darimana, belum mandi kamu Raina. Jangan belajar bohong deh," sahut Nasya

Sedangkan Raina malah tertawa sambil menutup mulutnya

"Kalau gitu kita mandi bareng aja." ucap Raffa lalu berdiri menggendong Raina dan menarik tangan Nasya.

"Nggak mau ih!"

***

Setelah bersiap-siap akhirnya mereka segera berangkat karena waktu juga sudah mulai sore. Inipun karena Raina memaksa, tadi Nasya sudah membujuk Raina supaya pergi besok saja namun tetap tidak mau.

"Jadi berangkat sekarang?" tanya Raffa pada Nasya yang sedang menguncir rambut Raina.

"Iya, dia juga nggak mau kalau besok aja,"

"Besok aja ya sayang, udah mau malam loh ini," bujuk Nasya yang mendapat gelengan mantap Raina.

"Pokokna sekalang!"

Nasya menghela nafasnya "Iya."

"Yeay!! Jalan-jalan!" ucap Raina kegirangan sambil loncat-loncat dikasur.

"Ayo pa, gendong!" Raina merentangkan tanganya mengahadap Raffa, dengan cepat Raffa menangkup tubuh mungil Raina.

"Berangkat."

Kini mereka sudah didalam mobil dan Raffa mulai melajukanya. Didalam perjalanan Raina terus bernyanyi-nyanyi tidak jelas sambil meghadap kaca mobil.

Lampu merah menyala, Raffa pun menghentikan mobilnya.

"HAI!" Raina berteriak kencang saat mobil yang berada disamping mobil Raffa ada anak lelaki yang juga seumuran denganya.

Anak lelaki itu lewat kaca mobil hanya memalingkan wajahnya acuh melihat Raina.

Raina mengerucutkan bibirnya membuat Nasya menahan tawanya lalu tanganya mengelus rambut Raina.

"Kenapa sayang?"

Raina hanya menggeleng lalu beralih untuk tidak menatap anak laki-laki yang menurutnya menyebalkan itu.

"Makanya kamu tuh jadi cewek jangan bar-bar," sindir Raffa membuat Nasya menabok lenganya.

"Raina nggak paham!" ucap Nasya

"Iya maaf." Raffa kembali melajukan mobilnya. Namun sebelum Raffa melajukan mobilnya Nasya sempat melihat siapa yang berada didalam mobil itu bersama bocah lelaki tadi.

"Azka?" gumam Nasya.







                      Bersambung.....                

         Dapat salam dari Raina👋         

         Dapat salam dari Raina👋         

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.




PACARKU ROMANTIS [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora