2.❤

19.6K 825 22
                                    

                     Happy Reading

                                 .
                                 .
                                 .
                                 .
                                 .

Raffa menatap Nasya sambil mengernyitkan dahinya, Raffa yakin jika gadis didepanya ini adalah gadis yang barusan dia lihat saat diparkiran.

Raffa mengerjapkan matanya "Sorry, gue ada urusan." ucapnya lalu meninggalkan Nasya dan Dita yang melongo melihat kejadian itu.

Nasya menggeram kesal, memangnya Nasya sudah memaafkanya apa?.

"Lo nggak papa?" tanya Dita lalu meraba-raba seluruh tubuh Nasya mulai dari kepala, tangan, sampai kaki.

"Gue nggak papa. Lebay banget sih, ih!" jengkel Nasya membuat Dita menatap Nasya tidak biasa.

"Lo habis ditabrak pangeran, gimana rasanya?" pertanyaan Dita membuat Nasya menyentil dahi Dita.

"Nggak usah halu." setelah mengucapkan kata itu Nasya berjalan mendahului Dita.

"Tungguin woy!"


***


"Baik adek-adek semua, sekarang kita akan memperkenalkan nama kakak masing masing ya, semoga kalian semua senang. Yang pertama kita akan kenalin ketua osis kita dulu, kak Arka silahakan," ucap salah satu anggita osis yang bertugas.

"Perkenalkan nama saya Arka Bramasta, saya disini sebagai ketua osis sekaligus ketua koordinator diacara ini. Mungkin itu saja dulu perkenalan saya, terlalu singkat mungkin tapi saya harap adek-adek semua senang dengan kami." ucap Arka tegas dan pastinya para murid baru teriak-teriak gak jelas melihat ketua osis mereka mempunyai wajah yang bisa dibilang tampan.

Lalu acara selanjutnya yaitu perkenalan dari anggita osis lainya.

Nasya sedari tadi mendumel tidak jelas melihat acara perkenalan yang tidak kunjung selesai. Menurut Nasya, mau disebutin namanya satu persatupun Nasya tidak akan ingat wajah-wajah mereka.

Perkenalan sudah selesai saatnya mereka dikenalkan dengan SMA Brawijaya. Mulai dari kejuaraan sampai ekstrakulikuler.

"Dit gue haus nih." Nasya menyenggol lengan Dita membuatnya sedikit kaget.

"Minum lah Sya " Dita masih memandangi Arka--ketua Osis yang katanya ganteng. Tapi untuk Nasya cuma biasa saja.

"Ish! Antetin dong gue kan juga belum tau tuh kantin dimana." Nasya memasang pupyeyesnya membuat Dita mau tidak mau mengantarkan Nasya, baru sehari berteman sudah merepotkanya.

"Yaudah deh ayo." Dita berdiri dari duduknya begitupun Nasya.

Nasya dan Dita akhirnya menemukan kantinnya, tidak terlalu jauh dengan ruangan yang digunakan untuk acara MOS tadi.

Sampainya dikantin Nasya dan Dita melihat dua cowok yang sedang asik tertawa dan ada yang menghisap rokoknya. Padahal ini juga masih dilingkungan sekolah. Namun Nasya dan Dita mengabaikannya lalu Nasya memesan minuman untuk mereka berdua.

"Bu, es jeruk dua ya." ucap Nasya kepada penjual kantin tersebut.

"Siap!"

Sambil menunggu minuman mereka datang, Nasya dan Dita memilih untuk duduk.

"Sya?"

"Hm?" sahut Nasya yang masih fokus menatap layar hpnya

"Gue risih disini balik yuk." ajak Dita karena merasa tidak nyaman. Karena kedua cowok tadi terus memperhatikanya sambil tertawa tidak jelas.

"Enak aja gue masih haus belum minum, lagian kenapa sih emang ada apa?"

"Itu..." Dita menunjuk kedua cowok tersebut dengan hati-hati.

Nasya dapat melihatnya jika kedua cowok tersebut tersenyum sambil melihat kearahnya bahkan memberi kissbye.

Sedangkan Jeka dan Arga, mereka adalah teman Raffa. Mereka sengaja tidak masuk kelas karena tidak ada Raffa. Rasanya kurang afdol saja jika tidak ada Raffa.

Arga yang sedang menyeruput minumanya kaget karena Jeka tiba-tiba menabok bahunya keras.

"Uhuk..uhuk.. Anj*** lo!" umpat Arga karena keselek minumannya.

"Liat noh ada adek kelas, cantik juga." ucap Arga saat melihat kedua permpuan masuk kedalam kantin. Yang tak lain mereka adalah Nasya dan Dita.

Arga yang kepo ikutan melihatnya "Masih polos." tuturnya

"Gue suka polos!" ucap Arga tegas

"Pacaran aja sama tembok." ucap Arga santai

"Hai cantik!" Teriak Jeka pada Nasya membuat Nasya membalikkan badanya.

"Mau nggak jadi pacar abang?" goda Jeka membuat Nasya bergidik ngeri.

"Jangan mau! ntar lo gak betah orangnya suka kentut sembarangan." Arga berteriak sambil tertawa keras

"Apaan lo sirik aja." Jeka menonyor kepala Arga hingga sang empu meringis.

"Aw! Sakit goblok!"

Setelah itu akhirnya Nasya dan Dita memutuskan untuk membawa minumanya keluar kantin.


                            ⚬⚬⚬


Dengan cepat Raffa segera tancap gas menuju rumah Laura, karena tadi Laura yang menelfonya.

Sesampai didepan rumah Laura Raffa mengetuk pintu berwarna putih itu dan muncul Laura dengan wajah pucat dan sangat acak-acakan.

"Ya ampun sayang kamu kenapa? " Raffa segera memeluk Laura dan mengecup puncak kepalnya.

"Badan aku nggak enak rasanya." Laura menyandarkan kepalanya didada bidang Raffa.

"Ke dokter ya..aku temenin." ucap Raffa membuat Laura menggeleng.

"Nggak usah, aku cuma kecapekan doang."

"Yakin? Kalau kamu sakit kedokter aja." pinta Raffa sambil menagkup wajah kekasihnya.

"Kamu istrirahat ya biar cepet sembuh. Nanti aku ajak jalan jalan deh, udah jangan nangis lagi," Raffa mengusap pelan pipi Laura.

"Kamu balik aja ya, aku nggak papa cuma kangen kamu aja." Laura kembali memeluk Raffa. Raffa pun membalas pelukanya.

"Beneran? Nanti aku jemput lagi."

"Iya. Kamu hati-hati ya." Raffa mencium puncak kepala Laura.















                            ~TBC~
                 Jangan lupa Vote

PACARKU ROMANTIS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang