32.❤

7.4K 327 3
                                    

                     HAPPY READING                        
                                ___                                          
                            ________                                  
                       ______________                                       
                   ___________________                         

Setelah seminggu sejak kejadian kemarin, sekarang mereka sudah berteman seperti biasanya. Nasya juga sudah tau kalau Azka ternyata pacaran dengan Salsa.

Pagi ini mereka disibukan dengan kerja kelompok, kebetulan juga Nasya satu kelompok dengan Salsa dan Azka.

Namun kelompok Nasya masih disibukan dengan aksi tunjuk-menunjuk siapa yang mencari materi, siapa yang mencatat materi, siapa yang presentasi, dan yang lainya.

Nasya bingung bagaimana mengatasinya, pasalnya hanya Nasya yang diam saja melihat teman sekelompoknya berdebat.

"Udahlah biar Nasya aja yang bagi tugasnya!" Ucap Alisha yang duduk disamping Nasya.

"Nah tuh bener," tambah Salsa.

Nasya mengehala nafasnya "yaudah gue yang bagi, tapi kalian semua diem."

"Iya bu bos!"

"Oke yang pertama Rizal sama Rara cari mater-" ucapan Nasya terpotong karena pemilik nama tidak terima.

"Enak aja!! ogah gue sama bocah cilik kaya dia mah mana paham," Rara melotot dan menabok kepala Rizal keras.

"Sakit maemunah," Rizal memegangi kepalanya yang lumayan sakit.

"Heh lo kalo ngomong nggak usah bikin tangan gue gatel pengen nonjok wajah lo yang udah kaya remetan rengginang!" Balas Rara tidak terima. Emang sih Rizal menyebut Rara kecil bukan karena otaknya tapi badan Rara aja emang kecil.

"Lo ngerasa kalo gue itu ngomongin lo apa?" Tanya Rizal sambil menjauh dari Rara, karena tadi Rizal duduk disebelah Rara.

"Lo pikir gue bodoh?!" Balas Rara ngegas tidak mau kalah.

"Makanya makan tuh yang banyak Ra, biar gede," sahut Azka.

"Gede apanya? Itu nya?"

"Itu apa?" tanya Azka balik.

"Itu loh yang an-"

BRAKK

"KALIAN BISA DIEM NGGAK? KALO GINI CARANYA KAPAN SELESAINYA??!!"  Teriak Salsa sambil menggebrak meja. Azka juga kaget ternyata pacarnya galak juga. Eh.

Hening.

"Lanjut, Sya," ucap Salsa yang dijawab anggukan oleh Nasya.

"Rizal sama Rara yang cari materinya, terus Salsa yang nulis materinya dibantu sama Azka, nanti yang presentasi biar gue sama Alisa aja," Nasya tau jika temanya ini sangat susah jika disuruh presentasi, daripada berdebat lagi Nasya lebih baik mengalah.

"Gimana setuju nggak?" tanya Nasya.

"Gue sih setuju-setuju aja," jawab Alisha yang sedari hanya diam.

"Yang lain?"

"SETUJU!" jawab mereka serempak.

15 menit....

Sekarang mereka masih sibuk menjalankan tugas masing-masing. Rizal yang merasa bingung dengan matetinya mendekati Nasya, karena Rara izin kekamar mandi.

"Ini gimana sih Sya?" Rizal duduk disamping Nasya.

Entah kenapa Azka yang melihat kedekatan mereka merasa tidak terima. Azka tau jika mereka hanya biasa saja namun bagi Azka itu tidak biasa.

Azka tetap memperhatikan Nasya dan Rizal yang sesekali bercanda lalu tertawa. Tanganya mengepal kuat.

Salsa yang melihat raut wajah Azka berbeda mengerutkan keningnya "Azka, kenapa?" tanya Salsa.

Azka mengalihkam perhatianya "E-eh nggak papa kok, emang kenapa hm?" Azka mengacak rambut Salsa.

"Berantakan tau," Salsa memanyukan bibirnya membuat Azka tertawa.

"Tapi tetep cantik," ucap Azka membuat Salsa wajah Salsa merah.

"Dih, ada yang malu," sindir Azka.

Salsa mencubit perut Azka "sakit loh Sal,"

"Biarin, siapa suruh nyebelin!"

Nasya yang sesekali melirik mereka tersenyum, dia senang kalau Salsa bahagia.

___________

Bel pulang berbunyi, Nasya dan Dita berencana pergi ke cafe dulu karena jadwal pulang hari ini lebih awal.

"Lo ikut nggak Sal?" tanya Nasya pada Salsa saat mereka berjalan beriringan dikoridor.

"Sorry banget ya, gue nggak bisa soalnya mau kerumah Azka," jawab Salsa.

"Dih, udah ngegas aja nih," goda Dita sambil menoel pipi Salsa.

"Apaan sih, enggak kok,"

Tiba-tiba Azka datang dan merangkul bahu Salsa, namun saat melihat Nasya wajahnya berubah menjadi kesal.

"Lo kenapa Az?" tanya Nasya.

Azka hanya menghendikan bahunya tanpa menjawab pertanyaan Nasya.

Nasya mendengus kesal.

"Lo pulang sama siapa?" tanya Azka pada Nasya.

"Dita. Gue mau ke cafe dulu," Azka menautkan kedua alisnya.

"Yaudah. Jangan pulang sore-sore," pesan Azka sebelum menarik tangan Salsa menuju parkiran.

Nasya hanya mengangguk dan menggaruk keningnya yang tidak gatal.

"Azka kenapa sih?" tanya Dita heran.

"Mana gue tau gue bukan emaknya." Jawab Nasya membuat Dita menonyor kepala Nasya.

"Bodoh kok dipelihara Nasyaaa!!!!"

"Gue nggak melihara bodoh, Ditaaaa!!!!"

"Sakarepmu"

PACARKU ROMANTIS [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora