18.❤

11.2K 496 21
                                    

                   Happy Reading

                               ☕

Nasya tidak tahu harus kemana lagi, sampai akhirnya Nasya memutuskan untuk menuju tenda saja. Ingin rasanya Nasya menangis sejadi-jadinya.

"Ini ingus kenapa keluar mulu sih!" kesal Nasya lalu menghapus ingusnya dengan sapu tangan yang diberikan Arga, buka sapu tangan tepatnya ikat kepala. Bodo amat buat Nasya, Arga juga tidak mengetahui hal ini.

Nasya berlari menuju tenda. Dita, Salsa, dan juga Nara yang awalnya mencari keberadaan Nasya menoleh saat melihat Nasya menuju tenda.

"Itu Nasya." dengan cepat mereka bertiga mengejar Nasya.

Nasya langsung memasuki tenda dan memeluk boneka panda yang dia bawa. Nasya sudah tau jika temanya sudah mengejarnya.

"Nasya...." panggil Dita lirih.

Salsa dengan cepat memeluk Nasya dari samping begitu juga Nara.

"Jangan nangis dong, Sya..." Salsa menghapus air mata Nasya. Nasya juga sangat bersyukur memiliki teman yang sangat peduli denganya.

"Hiks, k-kak Raffa t-tega banget. Hiks." ucap Nasya sambil segukan

"Gue ngerti kok perasaan lo, Sya. Kalau gue jadi lo pasti juga bakalan sakit hati. Ya meskipun cuma cium tangan. Jangankan cium tangan, tatap-tatapan aja udah bikin gue kesel." ucap Nara yang sepertinya sedikit curhat.

Dita menonyor kepala Nara "Nggak usah curhat."

"Tapi bukan itu."

Ketiga teman Nasya menatapnya serius.

"Maksud kamu Sya?"

"Hwaa..." Nasya semakin menangis membuat ketiga temanya bingung harus bagaimana.

Nara mengelus punggung Nasya supaya sedikit tenang. "Kenapa? Cerita aja sama kita. Gue bakal bantuin lo."

"Kak Raffa pelukan sama cewek lain...hiks!" Nasya melempar boneka yang dia pegang. Nasya sangat kesal dan sakit hati jika mengingat kejadian itu. Kalau belum terjadi, Nasya memilih untuk tidak melihat Raffa berpelukan dengan perempuan lain.

Dita, Nara dan Salsa memelototkan matanya kaget

"S-sama cewek yang nyanyi sama kak Raffa?" tanya Dita membuat Nasya mengangguk.

Dita mengepalkan tanganya, lalu Dita berniat keluar dari tenda. Entah apa yang akan dilakukan Dita, Nasya tidak tahu. Mungkin akan memarahi Raffa.

"Biar gue yang urus!" ucap Dita lalu keluar tenda.

Deg

Dita membulatkan matanya saat melihat ada seseorang yang berdiri didepanya dengan tangan yang dilipat didepan dada. Raffa menaikkan sebelah alisnya.

Dita tersenyum kecut, nyalinya kembali menciut jika sudah didepan Raffa.

"Nasya mana?" tanya Raffa

Dita menunjuk tenda dibelakangnya "D-didalem..." jawab Dita. Raffa langsung masuk kedalam tenda tersebut. Tidak peduli dengan aturan yang dilarang memasuki tenda cewek. Raffa ingin ketemu Nasya dan minta maaf.

Salsa dan Nara kaget, bahkan hampir terjungkal kebelakang menyadari kehadiran Raffa.

"Sya...ada kak Raffa. Gue keluar dulu ya." Nasya mengangguk sebagai jawaban.

Setelah teman Nasya keluar Raffa duduk disamping Nasya dan menarik Nasya kedalam pelukanya. Namun dengan cepat Nasya menyingkir. Raffa menghela nafasnya, memang Raffa sanagt bersalah kepada Nasya.

PACARKU ROMANTIS [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin