[FOLLOW TERLEBIH DAHULU]
Kisah tentang gadis yang baru saja memasuki masa putih abu-abunya namun sudah dipetemukan dengan kakak kelasnya yang ternyata menyukainya.
Akankah kisah cinta mereka bahagia? Atau malah sebaliknya karena sifat si gadis yang...
Malam ini Nasya sudah bersiap-siap dengan memakai dress sabrina berwarna maron membuatnya semakin terlihat cantik meskipun pakaiannya sederhana. Itu karena malam ini Raffa mengajak Nasya kesuatu tempat yang tidak Nasya tahu akan kemana dan Nasya hanya menurut saja. Lagian bajunya juga santai dan tidak terlalu rumit juga.
"Siap deh," ucap Nasya sambil berkaca. Rambutnya yang dibuat curly bagian bawah membuat Nasya terlihat semakin cantik.
Nasya turun kebawah untuk menghampiri mamanya yang sedang menonton televisi bersama papanya.
"Ma, pa Nasya berangkat dulu ya," pamit Nasya kepada Risa dan Dipta.
"Loh anak papa mau kemana cantik bener," goda papa Nasya.
"Biasa lah pa anak muda Kaya nggak pernah muda aja sih," cibir Risa
Nasya hanya tersenyum
Tin tin...
Bunyi klakson berbunyi, sudah pasti itu Raffa.
"Ma Nasya duluan ya Assalamualaikum," Nasya mencium kedua tangan orang tuanya
"Iya sayang hati-hati, jangan pulang malem-malem." pesan Dipta
Nasya mengangguk dan memberi hormat "siap pa!"
Nasya membuka pintunya dan terlihat Raffa yang bersandar didepan mobil sambil memasukan tanganya kedalam saku celananya.
Nasya tidak bisa bohong, Raffa terlihat sangat tampan malam ini. Kemeja berwarna abu-abu yang digulung sampai siku dan celana jeans panjang membuat aura ketampananya dan tubuh jangkungnya semakin terlihat.
Raffa yang melihat Nasya menatapnya membuat Raffa tersenyum lalu menghampiri gadisnya.
Sampai didepan Nasya, Raffa menyusuri pipi Nasya dengan jari-jarinya "cantik banget," ucap Raffa dengan suara seraknya
Nasya hanya menunduk malu, sudah pasti pipinya merah merona. Untung saja malam jadi tidak terlalu terlihat.
"Ini udah malam, sayang," ucap Raffa, wajahnya semakin mendekat membuat Nasya memejamkan matanya.
Nasya tidak merasakan apa-apa tapi Nasya mendengar suara tawa Raffa
Nasya membuka matanya.
Raffa menyentil hidung Nasya "pengen dicium ya? Nanti aja ya kita berangkat sekarang,"
⚪⚪⚪
Setelah 30 menit perjalanan mereka sampai disuatu tempat. Dan kalian tau kemana? Raffa membawa Nasya kesebuah pantai.
Raffa mengajak Nasya ke tepi pantai, disana ada dua kursi yang dibatasi meja kecil. Tempat kecil itu sudah didekorasi dengan bunga mawar merah yang bertebaran dipasir dan bingkai berbentuk love yang dihiasi lampu berwarna-warni.
Bahkan hanya ada mereka berdua saja disana tidak ada siapa-siapa.
"Kak, jadi kita kesini?" tanya Nasya membuat Raffa mengangguk.
Nasya dan Raffa bergandeng tangan saat mereka menuju tempat kecil itu.
"Iya, kamu duduk ya," Raffa menarik kursi dan menyuruh Nasya duduk.
"Kamu tunggu bentar aku mau ambil sesuatu," ucap Raffa
"Jangan lama-lama,"
"Iya sayang," Raffa mencium kening Nasya.
Nasya mengamati sekelilingnya, Nasya juga tidak mengira jika Raffa membawanya ketempat ini. Nasya berdiri dari duduknya dan melihat langit yang penuh bintang membuat malam terlihat lebih indah.
"Kok jadi deg-deg an gini ya," gumam Nasya.
Nasya melihat ada flower crown yang tergeletak diatas pasir.
Nasya mengambil benda itu dan memakainya.
Lalu Nasya merasakan ada tangan hangat yang melingkar diperutnya.
Nasya menyentuh tangan itu "ini kak Raffa kan?"
"Bukan,"
"Loh," Nasya membalikan badanya dan ternyata benar jika Raffa, lagian disini juga hanya mereka berdua tidak ada siapa pun.
"Kesana yuk," Raffa mengajak Nasya untuk duduk.
"Tadi kak Raffa ambil apaan?" tanya Nasya
"Sesuatu," jawaban Raffa membuat Nasya kesal.
Raffa mengacak rambut Nasya gemas "Ucul banget sih calon istriku ini," ucap Raffa lalu menguyel-uyel pipi Nasya.
"Sakit tau!"
Raffa berjalan mendahului Nasya dan mengambil sebuah gitar yang dia ambil tadi.
"Kamu duduk gih, aku mau lihatin kamu sesuatu. Dengerin!" perintah Raffa dan Nasya hanya menurutinya.
Raffa mulai memetik satu-persatu sebar gitarnya dan menciptakan alunan sebuah lagu.
"Di ujung cerita ini
Di ujung kegelisahanmu
Kupandang tajam bola matamu
Cantik, dengarkanlah aku"
Raffa berhenti bernyanyi sebentar lalu menatap bola mata Nasya lekat.
"Aku tak setampan Don Juan
Tak ada yang lebih dari cintaku
Tapi saat ini 'ku tak ragu
'Ku sungguh memintamu"
Raffa menatap Nasya penuh harap. Nasya tersenyum manis lalu mengangguk
"Jadilah pasangan hidupku
Jadilah ibu dari anak-anakku
Membuka mata dan tertidur di sampingku"
Raffa tetap malanjutkan lagunya
"Aku tak main-main
Seperti lelaki yang lain
Satu yang kutahu
Kuingin melamarmu"
Lagu yang dinyanyikan Raffa sukses membuat Nasya menjadi salah tingkah dan malu sendiri, bagaimana tidak selama menyanyikan lagu Raffa terus menatap Nasya dan sesekali tersenyum manis.
Raffa menaruh gitarnya dan meraih tangan Nasya dan menciumnya.
Raffa mengambil kotak kecil berwarna merah yang dia simpan disaku kemejanya dan mengeluarkan benda berupa cincin yang sangat indah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.