47. ❤

7.4K 371 6
                                    

"Dadakan banget sih nunda kelasnya, mana gue ada urusan nanti ih! Dasar," gerutu Dara karena dosen yang harusnya mengajar sekarang menunda sampai jam dua siang sedangkan sekarang pukul satu siang yang artinya kelas mereka ditunda 1 jam.

"Sama deh, gue juga ada urusan juga," ucap Nasya lesu, padahal sepulang dari kampus Nasya akan menjemput Raffa dibandara jadi gagal.

"Kantin aja yuk," ajar Dara membuat Nasya mengangguk.

Karena kantin tidak terlalu jauh jadi tidak butuh waktu lama.

Kedua gadis itu memilih duduk diluar saja karena cuaca cukup panas.

"Lo pengen makan atau minum aja?" tanya Dara setelah mereka sampai dikantin.

"Minum aja deh, samain lo aja,"

"Oke," setelah itu Dara meninggalkan Nasya.

Nasya hanya mengamati sekelilingnya, tidak terlalu ramai bahkan hanya ada beberapa mahasiswa saja.

Matanya tertuju kepada seorang laki-laki yang berjalan kearahnya.

"Jangan bilang mau kesini, aduh gimana ini," Nasya menggigit ujung kukunya. Bagaimana tidak lelaki yang menghampirinya adalah most wanted difakultasnya.

Kini hanya beberapa langkah saja lelaki yang bernama Nathan sampai ditempat Nasya duduk.

Nasya melongo tidak percaya, padahal Nasya tidak pernah melihat sedekat ini, hanya saja Nasya iseng membuka instagram-nya. Ternyata aslinya lebih tampan, pikir Nasya.

"Boleh duduk disini kan?" tanya Nathan saat sudah sampai dimeja dekat tempat duduk Nasya.

Bukanya menjawab Nasya malah bengong membuat Nathan menarik kedua sudut bibirnya, entah kenapa seperti ada magnet yang menariknya untuk tersenyum.

"A-eh b-boleh kok kak," jawab Nasya gugup.

Nathan mengambil handponenya yang ditaruh disakunya, tanganya seperti mengetikan sesuatu. Nasya hanya diam saja sambil berdoa supaya Dara cepat kesini.

"Dara lo kemana aja sih," gumam Nasya.

Nathan menoleh ke arah Nasya dan menautkan kedua alisnya "ngomong sama siapa?"

"Eh nggak kak, nggak ngomong sama siapa-siapa," ucap Nasya

"Nama lo siapa?" tanya Nathan agak dingin.

"N-nasya kak kenapa ya?"

"Nanya aja." jawab Nathan dingin.

Nasya hanya mengangguk lalu tidak lama lagi Dara datang dan membawa dua gelas minuman dingin.

"Kemana aja sih lama banget lo," ucap Nasya.

Dara tidak menyadari kehadiran Nathan dan langsung duduk disamping Nasya.

"Sory gue tadi ke to- aaaaa-mpph!" Nasya membungkam mulut Dara karena berteriak, bagaimana tidak Dara juga kaget tiba-tiba ada Nathan dihadapannya. Mungkin kalau tidak malu Dara bisa lompat-lompat kegirangan karena bisa bertemu dengan Nathan sedekat ini.

"Maafin temen aku kak," ucap Nasya saat Nathan merasa terganggu karena Dara berteriak.

Nathan hanya mengangguk lalu kembali fokus ke handponenya.

"G-gue habis ketoilt tadi makanya agak lama, eh buset sejak kapan kak Nathan ada disini?" tanya Dara sedikit berbisik.

"Belum lama kok, gimana nih tawarin minum nggak?" tanya Nasya balik sambil berbisik.

"Nih punya gue aja lo kasih," jawab Dara

"Terus lo?"

"Gampang gue mah, coba aja tawarin dulu,"

"Lo aja,"

"Lo aja lah,"

"Ih katanya lo fans beratnya kak Nathan, gimana sih?"

"Tetep aja grogi tau kalo baru ketemu,"

"Lo pikir gue nggak baru ketemu apa?" ucap Nasya kesal.

"Ya tapikan lo udah ketemu duluan,"

"Lo aja!"

"Pokonya lo aj-"

"Kalian ngapain bisik-bisik gitu?" tanya Nathan membuat Nasya dan Dara kicep ditempat.

"E-eh nggak papa kok kak," jawab Nasya. Sedangkan Dara hanya curi-curi pandang kearah Nathan.

"Beneran?"

"Iya kak," jawab Nasya sambil tersenyum.

"Gue balik dulu kalau gitu." pamit Nathan.

"Iya kak hati-hati," ucap Nasya

"Oke."

Setelah Nathan meninggalkan mereka , Dara langsung buka suara

"OMG!! Ganteng bangetttt meleleh gue kalau gini caranya," ucap Dara heboh.

"Tadi ada orangnya nggak mau ngomong," ucap Nasya lalu menelungkupkan kepalanya diatas kedua lipatan tanganya.

Tanpa menjawab Nasya, Dara menyeruput coklat dinginya.

"Kok nggak lo minum sih, Sya?" tanya Dara saat Nasya belum meminum minumanya.

Nasya menghela nafasnya "gue nggak jadi jemput kak Raffa,"

"Jam berapa sih emangnya sampai bandaranya?"

"Jam 2,"

"Besok kan juga ketemu bisa, ditunda dulu kangen-kangenanya," ucap Dara diselingi tawanya.

"Apaan sih, gak jelas banget,"

"Yeee pakek nggak mau ngaku lagi hahaha," ejek Dara membuat Nasya kesal.

"Terserah lu dah!"

___________

//malam: rumah Nasya//

"Sayang, buka pintunya dong," ucap Risa mengetuk pintu kamar Nasya.

"Masuk aja mah,"

Risa duduk dipinggir kasur Nasya. Sedangkan Nasya masih tiduran dikasur dan memeluk bonekanya

"Ada Raffa tuh dibawah," ucapan Risa membuat Nasya bangkit lalu memelototkan matanya.

"Mama nggak bohong kan?" tanya Nasya meyakinkan

"Lihat aja sendiri kalau nggak percaya," ucap Risa lalu meinggalkan  Nasya sendiri.

Nasya turun dari kasur dan melihat luar rumahnya. Dan benar saja ada mobil Raffa yang terparkir dihalaman rumahnya.

Nasya langsung berlari ke ruang tamu.

"Nasyaa!!! Nggak usah lari-lari ntar jatuh!" teriak Risa yang sedang membawakan minuman untuk Raffa.

Tanpa pikir panjang Nasya langsung lompat kearah Raffa dan memeluknya.

Raffa yang awalnya kaget langsung membalas pelukanya.

Risa yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala.

"Nasya." panggil Risa.

Nasya hanya diam tidak menjawab dan masih duduk dipangkuan Raffa dan memeluknya.

"Nasya! turun kamu siapa yang ngajarin kaya gitu," Risa menyilangkan kedua tanganya didepan dada.

"Mama apaan sih, lagian kak Raffa nggak keberatan kan?" tanya Nasya melepas pelukanya dan menatap Raffa.

Raffa hanya tersenyum "nggak sayang," ucap Raffa lalu mengecup pipi Nasya didepan Risa.

"KALIAN BERDOSA BANGET!!"



🍁Bersambung🍁

PACARKU ROMANTIS [END]Where stories live. Discover now