60. ❤

7.4K 318 14
                                    

               ❤Happy Reading❤                  

Karena pekerjaannya baru selesai, Raffa merasa gerah dan melepas jasnya lalu melemparnya asal. Raffa menghempaskan tubuhnya disofa lalu memandang jam yang melingkar ditanganya, sudah sore dan artinya dia harus segera menjemput Nasya dirumah mamanya.

Tok tok tok...

Raffa memutar bola matanya malas, ada saja yang mengganggunya saat sedang istirahat.

"Boleh masuk 'kan," bukan pertanyaan jika orang yang mengetuk pintu sudah masuk terlebih dahulu tanpa izin Raffa.

"Saya capek, jangan ganggu dulu bisa kan?" ucap Raffa tanpa melihat siapa yang datang, matanya masih tertuju pada layar hpnya yang ternyata sudah mati karena kehabisan batrai, padahal Raffa ingin memberi tahu Nasya supaya menunggunya.

"Raffa!" pangil seseorang itu lalu duduk disamping Raffa namun sebelumnya dia menutup pintunya.

Raffa melebarkan matanya, kaget? tentu saja Raffa kaget karena yang datang adalah Laura--mantan kekasihnya.

Masih ingat kan? Baca aca part awal kalau lupa hehe:)

Seseorang yang dulu pernah hadir dalam hidupnya kini kembali lagi, pakaian serta make-up rupaya sangat penting untuk seorang Laura dan Raffa tidak pernah melupakan itu.

"Ngapain kesini?" tanya Raffa dingin lalu mengalihkan pandanganya dari Laura.

"Aku kangen sama kamu, gimana kabar kamu? Baik kan, gimana sih aku datang kesini baik-baik malah dicuekin," Laura memeluk lengan Raffa yang membuatnya jijik sendiri.

"Baik sekali, bahkan lebih baik karena gue udah punya istri. Jadi mending lo pergi dari sini," Raffa menghempaskan tanganya membuat Laura menatap Raffa sedih.

"Apa kamu bilang? Udah punya istri, mana mungkin," Laura tertawa sinis lalu dengan lihainya duduk dipangkuan Raffa.

"Siapa wanita itu, aku tau kamu masih sayang kan sama aku. Bilang iya Raf, bilang!" ucap Laura dengan nada sedikit serak sambil memeluk leher Raffa.

"Turun!" perintah Raffa namun tidak hanya lewat ditelinga Laura.

"Kalau ada masalah bilang, jangan kaya gini," ucap Raffa sambil berusaha menahan amarahnya.

"Aku sayang sama kamu," ucap Laura membuat Raffa mengerutkan dahinya.

"Sayang gue apa harta gue?" tanya Raffa sinis.

"Kamu! Kalau aku bilang sayang sama kamu berati ya a-aku sayang kamu bukan harta kamu,"

Raffa menatap Laura lekat, dan memang sih tidak ada tanda-tanda kebohongan. Tapi Laura sangat pandai dalam menyembunyikan kebohonganya sampai Raffa dimanfaatkan pun tidak sadar.

Raffa mendengar suara langkah kaki seseorang, dan dia adalah Nasya yang sudah didepan pintu dengan mata yang berkaca-kaca.

"N-nasya..." ucap Raffa lirih lalu hendak menghampirinya namun Nasya sudah lebih dulu pergi dan Laura yang masih diposisi yang sama.

"Kamu manggil siapa sih?"

"Lepas!" Raffa mengejar Nasya yang sudah berlari dengan keadaan menangis, Raffa mengacak rambutnya frustasi. Lalu dengan cepat Raffa kembali untuk mengambil kunci mobilnya dan menyusul Nasya.

"Mau kemana?" tanpa menjawab Laura, Raffa langsung mengambil kuncinya lalu keluar ruangan dan menutup pintunya keras.

Tapi sebelumnya Raffa berkata kepada Laura "Kalau sampai istri gue kenapa-napa, lo nggak bisa lari dari gue dan harus tanggung jawab!"

PACARKU ROMANTIS [END]Where stories live. Discover now