7.❤

13.4K 672 10
                                    

                    Happy Reading

                                 •
                                 •
                                 •
                                 •

Nasya memasuki rumahnya dengan perasaan yang sulit diartikan. Entahlah kenapa bayangan wajah Raffa selalu tebayang-bayang dipikiranya.

Nasya menggeleng kuat

"Nggak. Nggak mungkin."

Seperti ada yang jatuh, tapi bukan buah mangga.

Nasya menuju kamarnya yang berada dilantai atas. Tanpa mengganti seragamnya dahulu, gadis itu langsung tengkurap diatas kasur. Lalu tanganya mengambil beberapa novel yang baru saja dia beli.

Nasya menatap tiga tumpukan buku itu "Kenapa dia mau bayarin buku ini? Hah! Jangan-jangan tuh cowok ada maunya." ucap Nasya kepada dirinya sendiri.

Nasya menggeleng untuk menepis pikiran buruknya.



                          ⚬⚬⚬



Sudah dua minggu berlalu, Nasya berada di sekolah barunya. Masa yang paling mengesankan dan masa yang tidak akan terlupakan.

Semua siswa yang berada di kelas Nasya menatap kedepan, tepatnya papan tulis yang berisi coretan rumus-rumus fisika. Membuat kepala mereka seakan ingin pecah seketika.

"Huh!" Dita membanting bukunya membuat Nasya kaget dan menoleh.

"Lo kenapa sih?"

"Gue pusing liat angka-angka ini." ucap Dita lalu menelungkupkan kepalanya dilipatan tanganya.

"Gue udah kok. Nih kalau mau liat."

Mata Dita berbinar mendengar ucapan Nasya.

"Aaaa!! Sayang kamu."

Dengan sigap Dita menyalin semua pekerjaan Nasya.

Sampai ada bel berbunyi jika pertanda istirahat. Semua murid akhirnya bisa bernafas lega, mata mereka yang awalnya mengantuk tiba-tiba menjadi segar lagi.

Semua siswa keluar kelas dengan tujuan masing-masing, ada yang ke kantin, bertemu dengan kekasihnya, ke perpustakaan dan yang lainya.

Begitupun Nasya dan Dita, mereka sekarang berada dikantin.

Saat mereka tengah asik memakan makananya tiba-tiba ada tiga cowok yang tiba-tiba duduk didepan mereka.

Nasya menatap ketiga cowok tersebut sambil menahan makanan yang akan masuk kedalam perutnya. Matanya melebar karena kaget. Begitu juga Dita, bahkan sampai keselek baksonya.

Dengan cepat Dita meneguk minuman yang berada didepanya.

Yang benar saja, lelaki yang populer disekolah itu tiba-tiba duduk dihadapanya. Semua isi kantin melihat kearah mereka.

"Santai aja. Kita cuma mau duduk disini, bukan mau makan kalian. Jadi nggak usah tegang." ucap Arga memebuat Jeka menonyor kepalanya.

"Kanibal, goblok!"

"Kenapa?" tanya Raffa saat melihat Nasya menatapnya.

Nasya gelagapan "E-eh nggak papa." jawab Nasya.

"Jangan sewot gitu dong bro. Kasian gebetan lo takut tuh." Arga menepuk bahu Raffa.

Detik kemudian Raffa tersenyum sambil melihat Nasya "Lanjutin aja makanya."

PACARKU ROMANTIS [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum