| CHAPTER 43 | KANGEN CAKRA

105K 20.7K 10.6K
                                    

Selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir batin 🙏

And happy reading!

Vote dulu, nanti lupa
Ramaikan komentar juga biar Caay cepat update.

————

————

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

————

"Bang Mara jangan tinggalin Cakra..."

"Bang... Jangan sakit..."

Cakrawala sedari tadi terus mondar-mandir di depan ruang rawat Maratungga. Sementara di dalam sana, Maratungga sedang ditangani oleh Dr. William.

Tadi, ketika Cakrawala pulang, ia langsung disambut Maratungga yang jatuh terkapar dengan banyak darah keluar dari hidungnya.

Cakrawala tidak perduli jika sekarang sudah pukul dua pagi. Ia sama sekali tidak tidur dan terus mencemaskan keadaan Maratungga.

Dr. William keluar dari ruangan Maratungga dan Cakrawala segera menghampirinya.

"Dokter, Bang Mara... Bang Mara baik-baik aja kan?"

"Hari ini dia nggak minum obat, makanya dia drop. Lain kali tolong pastikan kakak kamu itu minum obatnya."

Usai mengatakan itu, dr. William pergi dan Cakrawala melangkah masuk ke dalam ruangan Maratungga.

Cakrawala duduk di kursi yang ada di samping ranjang Maratungga. Ia menatap wajah pucat Maratungga. Maratungga tengah tertidur dengan alat bantu pernapasan yang menutup hidung serta mulutnya.

Sambil terus memandang wajah Maratungga, Cakrawala tiba-tiba menangis tanpa suara. Ia sangat takut. Ia takut kehilangan Maratungga. Ia takut Maratungga akan pergi meninggalkannya seperti Bunda.

Tiga jam berlalu dan Cakrawala sama sekali tidak tidur. Ia terjaga semalaman karena menemani Maratungga, padahal kemarin adalah hari yang panjang untuk Cakrawala.

Maratungga perlahan-lahan membuka matanya. Ketika sadar, pertama kali yang Maratungga lihat adalah Cakrawala. Dengan wajah pucat, Cakrawala tersenyum padanya.

"Bang Mara semalem boboknya nyenyak?"

Maratungga hanya mengedipkan mata lemah.

"Kalau Bang Mara udah nyenyak tidurnya, sekarang dengerin Cakra."

"Cakra tahu, Bang Mara itu kuat. Tapi nggak begini juga caranya!"

"Bang Mara mau nantangin malaikat maut? Ha? Pakai segala nggak minum obat!"

"Sekarang Bang Mara udah tidur di rumah sakit, udah ngerasa hebat? Iya? Bang Mara udah puas bikin Cakra takut?! Iya kan? Udah puas?!"

2. NOT ME ✔️ Where stories live. Discover now