CHAPTER 52 | DIKELUARKAN

96.6K 20.3K 4.9K
                                    

Happy reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!!!

———

Ketika Cakrawala sedang menyalin catatan di buku tulis, Moa memerhatikan setiap inchi pahatan wajah Cakrawala lamat-lamat. Merasa sedang diperhatikan, Cakrawala pun menoleh dan seketika tatapannya langsung bersirobok dengan kedua bola mata hazel milik Moa.

"Moa kenapa liatin Cakra terus?"

Moa mengangkat sebelah alisnya. "Emangnya nggak boleh?"

Cakrawala menggeleng. "Nggak boleh!"

"Kok gitu? Terserah aku dong, ini kan mataku."

"Cakra malu diliatin kayak gitu terus."

Moa terkekeh, ia lantas menarik pipi kanan Cakrawala lalu tertawa seperti tanpa dosa.

Cakrawala mencebik, "Moa jangan gitu..."

"Iya-iya hahaha..."

"Tugasnya Moa udah selesai?"

Moa menggeleng, "belom."

"Kok masih santai-santai sih?"

"Biarin sih."

"Ish! Moa mah gitu. Nyepelein tugas mulu."

Ingin rasanya Moa memasukan Cakrawala ke dalam karung karena saking gemasnya.

"Cak..."

"Cakra lagi nulis, Moa jangan gangguin Cakra dulu ya... Sebentar lagi selesai kok. Satu menit, satu menit." Ujar Cakrawala seraya mengebut tulisannya supaya Moa tidak menunggu terlalu lama.

"La—"

"Udah selesai!" Cakrawala menoleh lalu tersenyum manis hingga kedua matanya menyipit. "Ada apa Moa...? Hem?"

"Pulang sekolah nanti ke taman hiburan yuk Cak!"

"Kita naik biang lala," imbuh Moa.

Kata Maratungga, Cakrawala ingin ke taman hiburan lalu naik biang lala. Ia ingin mewujudkan keinginan Cakrawala tersebut.

Cakrawala diam, tampak sedang berpikir. Ia sebenarnya sangat ingin ke taman hiburan dan bersenang-senang di sana, akan tetapi pulang sekolah nanti ia juga harus bekerja menjadi badut di depan toko mainan. Meskipun upah yang ia dapatkan tidak seberapa, tapi ia tidak ingin dipecat. Mencari pekerjaan sangat sulit, apalagi pekerjaan paruh waktu.

Cakrawala menggeleng. "Maaf Moa... Cakra nggak bisa."

Moa menakutkan alis, bingung. "Kenapa?"

Namun hanya gelengan kepala yang Moa dapatkan.

——

Jam istirahat, Cakrawala dipanggil ke ruangan kepala sekolah. Cakrawala mengembuskan napas panjang, ia tersenyum sebelum akhirnya memutar knop pintu ruangan kepala sekolah.

2. NOT ME ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang