Selamat membaca!
Ramaikan vote dan komentar yaaaw!———
————
Cakrawala mengayuh sepeda kuningnya menuju sekolah. Sepeda itu telah selesai diperbaiki di bengkel, tadi sore baru sempat ia ambil.
Beberapa meter di depan sana, Cakrawala melihat seorang gadis yang sangat ia kenali berdiri di tepi jalan sembari menyender di samping mobil sedan. Gadis itu adalah Moa Jatraji. Sepertinya mobil Moa mogok.
Orang kaya kok mobilnya mogok!
Cakrawala melajukan sepedanya mendekati Moa. Sesampainya di samping Moa, ia lantas menghentikan sepeda, menurunkan standar, baru kemudian ia turun.
"Mobil kamu kenapa?"
"Pakek nanya lagi, lo nggak liat mobil gue mogok? Ha?!" Sentak Moa. Nyolot. Namanya juga devil.
"Ayo, naik. Kita berangkat sekolah bareng." Cakrawala menoleh pada sepeda kuning yang telah ia standarkan.
"Gue bareng sama lo? Naik sepeda itu?" Moa menunjuk sepeda kebanggaan Cakrawala.
Cakrawala mengangguk-anggukan kepala.
"Gak mau!"
"Yaudah, deh. Tapi kamu udah pesan taksi?"
"Nggak usah kepo! Nggak usah tanya-tanya!"
"Maaf."
"Mendingan lo pergi sana deh! Muak liat muka lo, kayak tai!" ujar Moa menusuk. "Jijik!"
Meskipun Moa telah mengatainya, Cakrawala tetap enggan pergi.
"Ngapain masih di sini?!"
"Aku nggak akan pergi sebelum liat kamu naik taksi."
"Lo gila, ya?"
Cakrawala tersenyum.
"Nggak usah senyum-senyum!"
Cakrawala menurunkan kedua sudut bibirnya yang semula tersenyum.
Setelah menunggu selama beberapa menit, sebuah taksi berhenti di samping Moa.Kaca jendela taksi yang semula tertutup penuh, pelan-pelan turun sehingga memperlihatkan seorang pria yang duduk dibalik kemudi.
YOU ARE READING
2. NOT ME ✔️
Teen FictionCakrawala Agnibrata, dia selalu menebar senyum ke semua orang meskipun dunianya sedang hancur berantakan. Sampai pada akhirnya kepura-puraannya untuk bahagia justru merenggut kewarasannya. Ia sakit mental. "Setelah sekian bulan saya mengamati peril...