|CHAPTER 37| JALAN-JALAN

106K 21.9K 7.5K
                                    

Vote dulu yuk, biar nggak lupa.
Ramaikan komentar juga ya.

Play mulmed di atas, biar feel-nya dapet.

Okey! Happy Reading!!!

————

CAKRAWALA—

Tiga bulan kemudian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiga bulan kemudian

Cakrawala mengayuh sepeda kuningnya dengan riang, ia terlihat sangat ceria, senyumannya sedari tadi tidak pudar.

Cakrawala senang, kakinya sudah sepenuhnya pulih. Perban serta gips di kaki kiri Cakrawala sudah lepas dan kini ia bisa jalan kesana-kemari, melompat-lompat, dan berlarian sesuka hati.

Rambut mullet hitam Cakrawala juga sudah kembali tumbuh. Sayangnya, tidak dengan rambut Maratungga. Kemoterapi membuat rambut Maratungga sudah tidak bisa tumbuh dengan normal.

Hari ini hari minggu, sekolah libur. Dan seperti biasa, Cakrawala selalu menjemput Moa di depan gereja.

Cakrawala menstandarkan sepeda kuningnya di depan gereja, ia menunggu Moa keluar usai gadis itu menjalankan ibadah mingguannya.

Satu persatu orang keluar dari gereja, Cakrawala tersenyum pada semua orang, padahal ia tidak mengenal orang-orang tersebut. Remaja laki-laki itu terlalu ramah kepada semua orang!

"Uh, itu Moa." Ujar Cakrawala ketika matanya menangkap seorang gadis bersurai hitam dengan kalung salib di leher dan dress biru melangkah keluar dari gereja.

Cakrawala tersenyum, seperti biasa, ia melambai-lambaikan tangan. "Hai, Moa! Aku di sini!" Serunya.

Moa membalas senyuman Cakrawala, ia berlari kecil hingga surai hitam panjangnya bergerak ke kanan dan ke kiri.

"Rambut kamu basah, habis solat dhuha ya?" tanya Moa. Ia menyentuh poni yang menghalangi jidat Cakrawala.

Cakrawala mengangguk.

"Jarak masjid dan gereja cuma beberapa langkah, tapi ketika aku melihat kamu ada di dalam gereja sana, rasanya kita terpisah sangat jauh."

Mendengar ucapan Cakrawala, seketika hati Moa terasa diremat.

Cakrawala mengambil helm sepedanya. Kalian pasti sudah bisa menebak warna helm itu. Ya, ya, ya, apalagi kalau bukan kuning. Membosankan sekali Cakrawala itu.

Dari mulai baju, sepeda, helm, bahkan kedua sandal Cakrawala pun juga warnanya kuning, gambarnya spongebob.

Cakrawala memasangkan helm itu ke kepala Moa. Ia mengikatkan tali helm di bawah dagu Moa.

2. NOT ME ✔️ Where stories live. Discover now