CHAPTER 14 | BROKEN |

117K 24.3K 3.1K
                                    

"Ssst

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ssst... Aku di sini, aku nggak bakalan ke mana-mana."

———


Cakrawala bersama para peserta seleksi olimpiade matematika lainnya telah berkumpul di ruang bimbingan. Hari ini adalah hari pengumuman, akan ada satu anak terbaik yang  menjadi perwakilan SMA Elang.

"Sebelumnya saya sangat senang dengan antusiasme kalian mengikuti seleksi ini. Kalian semua baik, namun, hanya akan dipilih satu orang terbaik," kata Bu Ambar.

Di samping meja Cakrawala, Nadin tampak tenang. Gadis itu sudah sangat yakin dirinya lah yang akan terpilih. Kemarin ia sangat lancar dalam mengerjakan soal, tidak ada satu soal pun yang ia kerjakan asal-asalan. Jadi sudah pasti ia yang akan terpilih.

Nadin tersenyum. "Buruan umumin, aelah, nyebut nama gue doang lama amat," ujarnya.

"Baiklah ibu umumkan sekarang. Murid yang akan mewakili SMA Elang dalam kompetisi olimpiade matematika tahun ini adalah... Cakrawala!"

Seketika senyuman Nadin pudar, ia langsung menoleh pada Cakrawala.

"Selamat Cakrawala, tahun ini untuk yang ketiga kalinya kamu mewakili SMA Elang dalam ajang yang sama."  Bu Ambar tersenyum.

Cakrawala tersenyum ceria. "Terima kasih banyak, Buk."

———

Ketika sampai di kelas, Cakrawala tidak melihat keberadaan Moa disudut manapun.

"Kansa, kamu lihat Moa di mana nggak?" tanya Cakrawala.

"Enggak, kenapa?" Jawab Kansa, ia kembali bertanya.

Bukankah seharusnya Cakrawala senang karena Moa tidak ada? Tidak ada yang akan mengganggunya lagi kan? Jadi untuk apa juga Cakrawala menanyakan dimana keberadaan si devil?

Cakrawala menggeleng. "Nggak papa," jawabnya.

Cakrawala lantas berjalan keluar kelas untuk mencari keberadaan Moa. Ia khawatir, kemarin terakhir kali ia dengar, orangtua Moa akan cerai, kondisi gadis itu sedang tidak baik-baik saja.

Cakrawala berkeliling mencari keberadaan Moa, hingga akhirnya ia menghembuskan napas panjang ketika melihat Moa berdiri di roftoop SMA Elang.

"Kamu di sini?" Cakrawala mengambil langkah mendekati Moa.

Moa menoleh. "Lo ngapain ke sini?"

"Mau nemenin kamu," ujar Cakrawala.

"LO PASTI SENENG KAN LIAT KONDISI GUE SEKARANG?! IYA KAN?!" Teriak Moa. Kedua netra Moa berkaca-kaca.

2. NOT ME ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang