| CHAPTER 53 | RUMAH SAKIT JIWA

104K 20.3K 3.8K
                                    

Bacanya sambil play mulmed di atas ya biar tambah banjir.

PLAYLIST

Craying out—D.O


————

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

————

Tas kuning milik Cakrawala digeledah paksa, semua barang-barang dalam tas tersebut di tumpahkan ke lantai. Buku-buku sekolah milik Cakrawala yang belum sempat dikeluarkan, botol air minum, serta baju ganti milik Cakrawala berjatuhan di lantai.

"Kamu sembunyiin di mana uangnya?!" Sentak pria paruh baya berkemeja biru laut.

"Bukan Cakra yang nyuri... Bukan."

"Cakra nggak nyuri..."

Cakrawala yang masih mengenakan kostum badut lengkap dengan rambut keriting, hidung tomat dan perut buncit terus menggeleng dan berulang kali mengatakan kalau bukan dia yang mengambil uang di kasir toko mainan.

"Kalo bukan kamu terus siapa? Ha? Sebelum ada kamu uang di toko saya nggak pernah hilang!"

Pria pemilik toko itu terus mendesak Cakrawala untuk mengaku.

"Bukan Cakra yang nyuri Pak... Sumpah demi Tuhan bukan Cakra."

"Kamu maling pake bawa-bawa Tuhan!"

"Maling ngaku penjara penuh...!" Ujar wanita bermake-up menor yang merupakan salah seorang karyawan toko tersebut.

"Mbak, bukan Cakra... Cakra, Cakra dari tadi di luar terus nyebarin brosur... Cakra nggak berani buka-buka uang di kasir..."

Cakrawala menoleh pada pria pemilik toko mainan itu. "Cakra nggak bohong Pak."

"Cakra nggak nyuri. Bukan Cakra..."

Mau Cakrawala berkata ribuan kali pun tetap tidak ada yang mempercayainya. CCTV di toko mainan itu pun juga sedang rusak, tidak ada yang bisa membuktikan bahwa Cakrawala tidak mengambil uang di kasir.

"Kamu sembunyiin di mana uangnya?! Ha?!"

Plak!

Dengan ringannya pria tersebut memukul kepala Cakrawala.

"Kamu masih muda bisa-bisanya nyuri!"

"Orang tua kamu pasti nggak pernah mendidik kamu dengan benar!"

"Bunda Cakra orang baik."

"Bukan Cakra... Bukan... Cakra nggak nyuri..."

Cakrawala tidak ingin Bundanya dijelek-jelekan seperti itu. Bunda selalu mengajarinya hal-hal yang baik. Meskipun hidup dalam kekurangan, Bunda tidak pernah mengajari Cakrawala untuk mencuri. Dan Cakrawala berani bersumpah bukan ia yang mengambil uang di kasir toko mainan.

2. NOT ME ✔️ Where stories live. Discover now