|CHAPTER 50| AKU ATAU TUHANMU

112K 20.5K 6.2K
                                    

Happy reading!!!

———

"Jika kamu harus memilih aku atau Tuhanmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jika kamu harus memilih aku atau Tuhanmu. Maka pilihlah Tuhanmu, karena yang selalu ada buat kamu itu Tuhanmu bukan aku."

—————

Moa dan Cakrawala duduk di kursi ruang tunggu rumah sakit. Sementara di dalam ruangan Maratungga sana, ada ayahnya yang sedang menunggui Maratungga.

Sepulang sekolah Moa pergi ke rumah sakit untuk menemui Cakrawala, seragam sekolahnya telah ia tanggalkan, digantikan oleh t-shirt merah dan celana jeans selutut yang membalut kaki jenjangnya.

Moa membawa nasi goreng dengan telur mata sapi. Tadi ia belikan di restoran karena ia tidak bisa memasak.

Moa merapikan rambut Cakrawala yang acak-acakan akibat pukulan dan jambakan dari ayahnya. Cakrawala hanya diam dan membiarkan Moa melakukan apapun yang dia mau.

Usai merapikan rambut Cakrawala, Moa memandang telapak kaki Cakrawala yang kotor dan lecet-lecet.

"Sandal kamu mana sih?" tanyanya.

"Cakra lupa nggak bawa sandal, soalnya Cakra buru-buru bawa Bang Mara ke sini."

"Ya ampun, Cakra. Itu kaki kamu sampai lecet-lecet gitu."

Cakrawala tersenyum, "Nggak papa Moa. Cakra masih bisa jalan kok."

"Iya, masih bisa jalan. Tapi pasti perih. Iya kan?"

Cakrawala tertawa kecil ketika melihat raut wajah Moa yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Kok malah ketawa sih?"

"Abisnya Moa gemesin sih hehe..."

Moa bangkit dari duduknya dan Cakrawala refleks menggenggam pergelangan tangan gadis itu.

"Moa mau ke mana?" tanyanya.

"Beli sandal buat kamu."

"Cakra ikut."

Moa tersenyum. "Yaudah, ayo."

Cakrawala ikutan-ikutan berdiri.

"Nasi gorengnya tinggal di sini dulu deh." Moa meletakkan kresek putih berisi dua bungkus nasi goreng dan juga dua botol minuman di kursi tunggu.

Mereka berdua berjalan berdampingan melewati lorong-lorong rumah sakit. Cakrawala menggenggam tangan Moa dengan sangat erat, ia tidak ingin membiarkan Moa jauh walaupun hanya beberapa meter darinya. Hari ini Cakrawala sedang tidak ingin sendirian.

"Moa tadi di sekolah udah makan kan?"

Moa mengangguk. "Iya, udah."

"Moa nggak makan yang pedes-pedes kan?"

2. NOT ME ✔️ Where stories live. Discover now