|CHAPTER 29| CAT AIR

113K 23.3K 6.2K
                                    

Caay minta maaf ya, harusnya Caay updatenya kemarin. Tapi Caay nggak bisa karena nggak ada kuota huhu :(

Sebagai gantinya, part ini panjang banget. Seharusnya bisa dijadiin dua part.

Oke, jangan kebanyakan cingcong deh.

Selamat membaca!!!

———

————

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

————

Moa sedari tadi memandang layar ponsel yang menampilkan room chatnya dengan Cakrawala. Sudah seminggu lebih cowok itu menghilang tanpa kabar. Setiap pulang sekolah Moa bahkan tidak pernah absen menyambangi rumah cowok itu, mengetuk pintu berkali-kali, meneriakan namanya, dan berakhir dengan pamit pulang.

Moa menyeka air matanya. Rasanya ia mau gila jika terus-terusan begini! Cakrawala sialan! Moa bersumpah jika ia bertemu dengan Cakrawala nanti, ia tidak akan mengampuni cowok itu. Lihat saja! Moa akan mencabik-cabik Cakrawala hingga menjadi potongan kecil-kecil.

Ketika Moa putus dengan Galaksi, ia tidak sesedih ini, ia bahkan masih bisa tertawa karena guyonan dari Wicak dan Nadin. Ya, dia memang pernah sedekat itu dengan Wicak dan Nadin. Namun sekarang, semenjak ia memiliki perasaan dengan Cakrawala, kedua manusia itu seperti seorang musuh bagi Moa.

Tolong jangan salahkan Cakrawala, karena ini bukan kesalahan dia. Sungguh... Moa hanya... menyadari kesalahannya di masa lalu.

Moa tidak tahu apakah saat ini ia benar-benar telah jatuh hati kepada Cakrawala, atau dia hanya merasa bersalah karena dirinya lah mental cowok itu menjadi terganggu.

Sampai sejauh ini, Moa sama sekali belum mengenal Cakrawala karena cowok itu terlalu misterius. Yang Moa tahu, Cakrawala adalah laki-laki genius yang ramah dan penuh senyuman. Ketika di sekolah, Cakrawala terlihat seperti seseorang yang paling bahagia sedunia. Ia selalu tertawa karena hal-hal kecil.

Dulu ketika Moa membullynya, Cakrawala tidak pernah marah. Sejahat apapun perlakuan Moa, cowok itu, tetap menyunggingkan senyum pada Moa.

Ting tung! Ting tung!

Moa mendengar suara bel rumahnya berbunyi karena dipencet oleh seseorang. Moa mengembuskan napas kasar, ia menyeka air matanya lalu berjalan malas untuk membukakan pintu. Tidak ada siapapun di rumah. Ayahnya bilang, ia pulang sedikit terlambat karena ada urusan sekolah yang harus segera ia selesaikan.

Ceklek

Pintu rumah Moa terbuka. Seorang cowok dengan seragam tim volly SMA Elang tanpa lengan, berdiri di depan pintu. Dia Galaksi, ketua tim volly, mantan pacar Moa yang mendadak datang dan meminta balikan. Memalukan!

2. NOT ME ✔️ Where stories live. Discover now