I.N.P -2-

52K 4.4K 39
                                    

Arra berjalan tenang keluar kelas, tak terasa dirinya sampai pinggir di lapangan yang tengah dipakai latihan oleh anak basket dan cheerleaders, ia melangkahkan kaki dengan santai, matanya melihat ke bawah hingga tak sengaja menabrak seorang siswa. Bukan, anak basket lebih tepatnya.

Dug

"Aww--" Arra meringis, mengusap lembut dahinya, "E-eehh maaf, gue nggak sengaja tadi nggak liat kalo lo di depan gue. Maaf, ya." Arra memohon pada laki-laki itu.

Karena merasa tak ada jawaban, ia mendongak menatap siapa yang ditabraknya tadi, "Ohh.. Lo, maaf gue nggak sengaja." Kata Arra.


Bukannya menjawab, lelaki itu masih terdiam dengan wajah datar seperti beberapa menit yang lalu.

'Ck nih anak ngapain coba pake diem doang? Bukannya maafin kek atau senyum dikit gitu, bisa mati berdiri kalo gue begini modelnya.' cibir Arra dalam hati.

"Heh, bilang iya kek, atau oke, atau hmm juga nggak papa. Malah diem doang, gimana sih." Arra berdecak kesal.

"Kalo jalan pake mata kepala, bukan mata kaki." Kata Alvin sinis. 

"Enak aja, gue pakeknya mata muka lah. Emang kepala punya mata?" Enteng Arra.

Alvin memutar bola mata malas, tak mau susah-susah menjawab, ia memilih berjalan meninggalkan Arra di tempat.

"Eh-- bukannya maafin." sindir Arra sebelum jarak mereka terlampau jauh.

Alvin yang merasa tersindir langsung berhenti, melirik sosok Arra, "Ngapain."

"Ya--- 'kan gue salah, udah minta maaf. Seharusnya kalo orang mau min--" ucap Arra terhenti saat Alvin kembali melangkahkan kaki, membuat gadis iri berdecak kesal, "Eh-- tuh cowok. Aneh."

Tak mau pikir panjang, Arra kembali melangkahkan kaki, mengingat perkataan lelaki tadi, 'Tuh orang cakep-cakep judes amat. Mana dingin lagi.' batinnya.

Tanpa sadar, sepasang mata tengah mengamati gerak gerik Arra dari kejauhan.

'Ngapain tuh cewek nabrak Alvin, perasaan baru pertama lihat. Sok cakep.' batin gadis itu, tetap menatap sosok Arra.
.
.

Arra yang sampai di luar area sekolah langsung mendekati salah satu mobil yang terparkir di sisi trotoar jalan. Ia yakini, itu adalah mobil supir pribadinya.

"Mang Tejo 'kan?" Tanya Arra ke seseorang di dalam mobil.

Lelaki dewasa mengangguk, "Iya, Neng. Ini Neng Arra 'kan?"

"Iya, Mang. Maaf nunggu lama."

"Tidak apa-apa atuh, Neng. Mari masuk." Arra hanya tersenyum, segera masuk ke dalam mobil.

Detik berikutnya, mobil mereka melesat meninggalkan area sekolah.
.
.

"Bunda, I'm home." Arra sampai di rumah bergegas masuk, memanggil nama bundanya sedikit keras.

"Ya, kalo udah bersih-bersih cepetan makan, ya, sayang." balas Bunda yang ternyata tengah berjalan menuju ruang makan.

"Oke, Bun."

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANWhere stories live. Discover now