I.N.P -29-

27.2K 2.4K 20
                                    

Suara riuh mulai terdengar saat ketiganya hampir sampai di lapangan basket outdoor. Tempatnya ada di belakang gedung kelas 12, lumayan besar karena luas sekolah sendiri hampir mencapai 3-4 hektar.

"Yah, mana sih? Nggak ketemu cogan gue." Malas Celine, merasa tak kunjung menemukan sosok yang ia cari.

"Emang anak sekolah mana, Cel?" Tanya Arra yang terlalu lemas untuk berdiri lama-lama.

"Gue nggak tau, tapi beneran cogan! Sumpah gue pengen lihat lagi."

"Ck, mending kita masuk deh, Cel. Entar tambah rame. Nggak dapet tempat duduk." Kesal Adel yang ikut jengah akan tingkah sahabat yang satu itu.

"Tau. Nggak capek apa dari tadi berdiri?" Celetuk Adel ikutan malas.

"Ya udah iya. Mungkin belum jodoh gue." Celine tampak lesu, ia kembali menarik kedua tangan sahabatnya masuk ke dalam area lapangan.

Sesampainya mereka di dalam lapangan, suara bertambah gemuruh. Banyak sekali anak basket dari sekolah lain yang berkumpul di tempat masing-masing dan ada juga yang lagi bertanding. Banyak anak cheerleaders dari berbagai sekolah yang memenuhi tepi lapangan.

Arra celingak-celinguk sedari tadi. Sekedar ingin melihat Alvin. Tapi naas, entah matanya yang kurang jeli atau laki-laki itu yang tak mau menampakkan wujudnya. Ia tak menemukan Alvin.

'Alvin mana. Dari tadi nggak nemu batang hidungnya,' batin Arra, melihat-lihat sekeliling lapangan.

Celine yang di samping Arra ikut tak nyaman karena kepala Arra bergerak tak sopan di depan wajahnya, "Ck, Arra! Nyari siapa, sih?"

"Eh. Nggak, gue cuma pengen lihat-lihat aja."

"Tapi nggak segitunya kali, Arra..." Arra tak menyahut, gadis itu kembali melihat-lihat sekeliling.

"Emang lo kenapa, sih, Ra? Perasaan bentukannya juga manusia semua. Yang lo cari siapa?" Tanya Adel yang ikut merasa aneh dengan pergerakan Arra.

"Ada pokoknya, lagi nyari sesuatu." Jawab Arra tanpa melihat ke arah Adel.

"Oke. 10 menit lagi giliran SMA Dewangga melawan SMA Bhakti Nusantara. Untuk yang bersangkutan silahkan bisa langsung mempersiapkan diri secara matang."

Suara MC itu semakin meramaikan suasana. Ditambah lagi sekarang giliran SMA Dewangga.

"Berikan semangat untuk SMA Dewangga dan SMA Bhakti Nusantara!!"

Wooooahhhh

Mangatts!!

SMA Bhakti Nusantara. Jaya!

Yuhuuu!! Ayo mana nih pemainnya..

Smanggaa!! SMA Dewangga, bisa!!

"Sekali lagi mana tepuk tangannya!!"

Prokk... prookk... prokkk..

Suasana semakin meramai, setiap SMA ikut andil meramaikan acara pertandingan kali ini. Disisi lain, Arra juga semakin gencar mencari keberadaan Alvin.

'Masa sama Bella, sih?' batin Arra sambil menggigiti kuku-kukunya. Tapi, tiba-tiba saja suara temannya membuat Arra sedikit terkejut.

"Allahu Akbar! Itu cogan gue! SMA Bhakti Arra! Del, lihat Del. Cakep banget, Del! Itu yang dipojok." Heboh Celine, sembari menuding-nuding daerah pojok lapangan.

"Apaan, sih. Orang nggak keliatan juga." Jawab Adel.

"Alah lo mah. Sana beli kacamata. Coba Arra, pasti lihat. Iya 'kan, Ra?" Tanya Celine ke Arra. Tapi, gadis itu tampak tak sadar jika sedang diajak bicara.

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANWhere stories live. Discover now