I.N.P -42-

34.2K 3K 159
                                    

~ Dunia tak jahat, hanya saja kita yang sedang dilatih untuk tetap kuat ~
_Arra

✯✯✯

Arra langsung tertegun saat mendengar suara ketukan pintu dan bel rumah yang bersahutan.

"Jangan-jangan itu jemputan buat gue?" Arra menggerutu. Tak mau pikir panjang, ia langsung beranjak dari tempat duduknya, ke pintu utama.

Ceklek

"Loh? Ersen?" Bingung Arra kala melihat sosok Ersen berdiri dengan tersenyum menatapnya. Tapi, ada yang salah dengan wajah lelaki itu.

Lebam?

"Loh itu... Muka lo kenapa?" Tanya Arra sedikit menatap wajah Ersen sedikit intens.

"Nggak papa, lo udah siap? Udah dikasih tau Celine 'kan?" Tanya Ersen balik

Entah kenapa, Arra jadi terpikirkan ucapan Alvin tadi, 'Apa jangan-jangan mereka berantem? Terus? Ersen beneran tau kalo gue sama Alvin? Tapi kok, dia nggak nanya ya?'

"Ra?" Ersen melambaikan tangannya ke depan wajah Arra kala sadar jika gadis itu malah termenung, "Denger 'kan?"

"H-hah? Oh, iya. Jadi... Lo yang disuruh jemput gue?"

Ersen mengangguk, "Berangkat sekarang? Atau lo mau siap-siap dulu?"

"Ya udah, lo tunggu sini, gue ambil tas bentar." Pamit Arra, kembali berjalan ke dalam rumah.

Ersen mengangguk, sesekali ia meringis nyeri dengan lebam di wajahnya.
.
.

Arra yang sudah mengambil tasnya pun berniat pamit ke bibi, takut-takut dicari saat dirinya tak ada.

"Bibi," panggil Arra, berjalan ke belakang rumah. Dan benar, bibinya tengah memberesi sisa-sisa hiasan yang ada di taman.

"Wah... Bagus Bik, ini Bibi yang buat?" Kagum Arra saat melihat dekorasi yang bibi buat.

 Bagus Bik, ini Bibi yang buat?" Kagum Arra saat melihat dekorasi yang bibi buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja suasananya lagi malam hari)

"Iya, Non. Maaf kurang bagus, kaya anak kecil ya, Non?" Tanya bibi sedikit kalut.

"Enggak, Bik. Bagus kok. Alvin pasti suka." Arra berdecak kagum, "Oh iya, Arra mau pergi sebentar, Bik. Ke acara temen sekolah."

"Oh iya, Non. Kuenya juga udah selesai." Ujar bibi.

Arra mengangguk paham, "Arra pergi." Bibi mengangguk sebagai jawaban. Arra langsung berjalan kembali ke depan pintu utama dengan perasaan senang.

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang