I.N.P -37-

30.1K 2.5K 97
                                    

Mendung menandakan hujan akan turun,
Aku, aku berkali-kali masih menjadi payung,
Jika pelangi mu nanti tak kunjung menyapa,
Kembali lah karena aku selalu ada.
_i.n.p

✯✯✯

"ARRA!!"

Celine yang masih diposisi belakang sontak berteriak kencang. Dengan tergesa-gesa ia mendekati sahabatnya yang terkulai lemas.

Seluruh murid-murid yang berlarian refleks berhenti. Begitu juga Alvin dan ketiga lainnya. Alvin dengan pandangan aneh, Ersen dengan pandangan terkejut dan panik, Bagas yang menatap dengan menelisik lebih dalam karena matanya sedikit rabun, alhasil penglihatannya hanya remang-remang tak jelas. Sedangkan Delan, laki-laki ini menatap dengan tatapan netral.

Adel yang sudah setengah putaran pun ikut menoleh. Betapa terkejutnya ia, seketika badannya melemas begitu saja melihat pemandangan di seberang sana.

"ARRA!!" Adel ikut berteriak, buru-buru ia berlari berlawanan arah dimana Arra terjatuh.

Celine yang sampai lebih dulu di tempat langsung mengambil kepala Arra, menempatkan dengan nyaman di pahanya, "Ra, bangun, Ra. Lo jangan bikin gue panik dong. Bangun, Ra. Lo tega apa buat jantung gue disko?" ucap Celine khawatir, tangannya tak henti-henti menepuk pipi Arra.

Sesampainya Adel di tempat, ia ikut terduduk di tanah, "Ra, bangun Ra." ia beralih menatap Celine, "Arra kenapa?"

Seketika Celine berhenti menepuk pipi Arra, tatapannya langsung berubah. Sedikit demi sedikit ia mulai mendongak menatap tajam gadis yang berdiri tak jauh dari tempat Arra terjatuh, "Kayaknya dia nyari masalah sama gue."

"Hah? Ngomong apa?" Bingung Adel yang tak mendengar jelas ucapan Celine saking lirihnya gadis itu berucap.

Bukannya menjawab, Celine langsung berdiri dengan sebelumnya menempatkan kepala Arra ke paha Adel. Ia berjalan dengan mengepalkan tangan kuat-kuat. Mata Adel mengikuti arah Celine berjalan.

Seketika Celine langsung mendorong bahu gadis itu, "MAKSUD LO APA?! KALO NYARI MASALAH SAMA GUE SINI!"

Celine langsung mendorong kasat bahu Almira. Iya, dia lah yang sengaja menyenggol lengan Arra hingga gadis itu kehilangan keseimbangan.

Tapi, Almira malah bungkam, ia masih fokus memandang Arra yang tergelatak di tanah akibat ulahnya.

Tak main-main, Celine beralih menjambak rambut gadis itu saking kesalnya, "Jawab! Budek lo?!"

"Aww---!! Lo apa-apaan Cel?!"

"Itu akibatnya kalo lo nyari masalah sama kita!"

"Gue nggak sengaja! Lagian tadi nggak keras kok, gue juga nggak nyangka kalo akhirnya kayak gini. Aww-- lepasin Cel!" Almira berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan Celine.

"BASI! GUE NGGAK BUTUH OMONG KOSONG LO!! LO PIKIR GUE BUTA?! LO SENGAJA DORONG ARRA. GUE TAU ITU!!" Celine benar-benar marah. Ia murka. Almira sendiri malah tertegun melihat kemarahan Celine, baru sekarang Celine semarah ini padanya.

"Aww--- Cel sakit, aww--" Almira masih mencoba melepaskan diri. Tapi, naas. Celine terlalu kuat.

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang