I.N.P -43-

35.8K 2.9K 139
                                    

Alvin menggeliat pelan, membuka mata perlahan. Sepi, Arra tak ada di sana. Tumben sekali. Ia bangun sembari merenggangkan otot-ototnya.

"Semalem gue beneran meluk tuh cewek?" Alvin mencoba mengingat-ingat, sesekali mengaca "Ck, ngapain juga gue semalam? Kepedean tuh pasti."

Tak berselang lama pintu kamar mandi. Alvin menoleh ke arah pintu. Arra keluar dengan menyuguhkan senyum manis kala melihat Alvin tengah menatapnya.

"Pagi, Vin." Sapa Arra ramah.

Alvin diam, memalingkan wajah ke arah lain. Mencoba untuk mengalihkan perhatian, ia tahu, gadis itu pasti kepedean karena pelukan semalam.

"Ck, dibales napa." Ia berjalan ke lemari pakaian, mengambil seragam milik Alvin. Meletakkannya tepat di depan lelaki itu.

"Buruan mandi, aku tunggu di bawah."

Alvin masih diam.

Arra berinisiatif mendekat ke depan Alvin, mengangkat tangan sekedar mengelus lembut puncak kepala lelaki itu, "Buruan mandi. Jangan bengong."

Alvin sempat tertegun merasakan perlakuan Arra, cepat-cepat ia menepis kasar tangan gadis itu, "Singkirin tangan lo."

"Iya-iya, megang doang nggak boleh." Sebelum ia beranjak pergi, Arra mendekatkan bibirnya ke telinga Alvin, mengucapkan sesuatu sebelum akhirnya ia buru-buru ngacir keluar kamar.

"Makasih pelukannya."

"Sialan!!!" Umpat Alvin mengusap rambutya kasar. Dengan perasaan berkecamuk, ia beranjak menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
.
.

"Pagi bibi."

"Pagi, Non. Tumben mukanya seneng gitu, semalam saja kayam pel belum di cuci." Goda bibi.

Arra menyengir, "Biasa, Bik, mood cewek."

"Bisa aja sih, Non. Ya udah makan ayo. Biar sekolahnya semangat. Bibi ke belakang, Non." Pamit bibi yang dibalas anggukan oleh Arra.

Sesaat setelah kepergian bibi Nara, Alvin datang dengan bau tubuh yang tak kalah wangi darinya. Seketika atensi Arra langsung terfokus pada wangi maskulin itu.

"Emhh..." Arra mendengus, "Mau ke sekolah 'kan? Kenapa wangi banget?"

Alvin melirik sejenak sebelum ia terduduk di salah satu kursi, "Serah gue."

"Ck, sinis mulu perasaan. Padahal juga nanya." Cibir Arra, kembali melahap. Alvin tak membalas, lelaki itu mulai mengambil beberapa lauk pauk.

Baru saja Arra melahap makanannya, tiba-tiba ia terpikirkan sesuatu, "Mm... Vin, kamu nggak minta kado sama aku?"

"Nggak butuh."

"Nggak papa, tapi aku udah nyiapin kok. Nanti aku kasih ke kamu."

"Oh."

Arra mendengus, "Vin, jangan gitu napa. Dari tadi perasaan kayak nggak niat banget jawabnya."

"Hm."

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANWhere stories live. Discover now