I.N.P -8-

27.2K 2.6K 57
                                    

~Aku menatap sesuatu yang tak kau lihat, mendengar sesuatu yang tak kau dengar, dan merasakan sesuatu yang tak kau rasakan~
_tanpanama
✯✯✯

"Hai, Vin. Nunggu lama, ya?" Ucap Arra saat sampai di depan Alvin. Bukan menjawab pertanyaan Arra, lelaki itu malah masuk begitu saja ke dalam mobil. Tanpa menawarkan ke Arra.

"Ih, jawab kek, pelit amat." Gerutu Arra kesal. Mau tak mau ia mengikuti langkah lelaki itu, ikut masuk ke dalam mobil sebelah kiri.

Setelah terduduk nyaman, Arra terpikirkan sesuatu, "Eh-- iya, Vin. Tumben bawanya mobil?" Tanya gadis itu.

Alvin membisu, ia diam langsung menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah. Ya, kebiasaan emang. Gak pernah menghargai.

Arra tak menyerah, ia berusaha mencari topik pembicaraan, "Mm... Vin, btw makasih. Lo udah mau jem--" belum selesai, Arra tiba-tiba menghentikan ucapannya saat melihat luka dibibir lelaki itu, "Eh-- itu apa? Lo habis berantem sama siapa?"

"Bukan urusan lo." Ketus Alvin. Arra tak menggubris, tanpa basa-basi ia langsung mengambil tissue di mobil, memberikan sedikit air minum yang ia bawa dari rumah. Setelah tissue itu sedikit basah, ia mendekat ke arah Alvin.

"Eh? Mau ngapain lo?!" Kaget Alvin disaat tubuh Arra sudah dekat dengan tubuhnya.

"Bersihin luka lo, udah diem aja,"

"Nggak. Nggak. Nggak usah sok perhatian,"

"Ck siapa juga yang sok perhatian, udah lah sini," tanpa pikir panjang Arra pun mulai menghapus jejak merah yang masih tersisa disekitar bibir lelaki itu.

"Shhh-- sakit goblok!" Decak Alvin dengan geram, bukan marah justru Arra terkekeh.

"Iya-iya maaf, dari pada infeksi kan bahaya." Entah kenapa Alvin terpaku akan perlakuan gadis itu.

"Nah udah, gitu doang. Ntar kalo nyampe sekolah kasih salep." Lanjutnya. Alvin tak menjawab, ia tetap fokus ke qjalanan.

Tak lama mereka sampai, bukan di depan gerbang sekolah. Melainkan di depan halte bus. Arra spontan menatap lelaki itu dengan alis yang bertautan, "Vin, kok berhenti disini?" Bingungnya.

"Turun,"

"Ha? Ngaco lo, nggak lah. Orang sekolahnya juga di depan sana. Udah ayok sekalian."

"Turun gue bilang. Sshh---"

"Kok lo gini amat si sama gue? Gue salah apa coba?"

"Masih nanya lo salah apa? Shh karena lo udah ngehancurin impian gue buat satu rumah sama Bella!" Ucap Alvin sedikit menekan seraya menahan nyeri diujung bibirnya.

Arra menatap dengan perasaan aneh, ia sendiri tak tahu. "Terus urusannya sama lo nurunin gue di halte apa? Emangnya nggak bisa sekalian ma--"

"Gue nggak mau ketahuan sama anak sekolah kalo cewek kayak lo bisa berangkat bareng sama gue. Sshh--- gue nggak akan biarin kalo omongan itu nyampe ke telinga Bella! Paham?" Ucapan panjang lebar Alvin pertama kali yang Arra dengar. Arra tak menyangka.

"Sekarang, turun." Lanjutnya dengan sedikit bentakan.

Mau tak mau Arra pun hanya mengikuti perintah, "Iya, gue turun. Btw makasih untuk tumpangannya," ketus Arra.

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANWhere stories live. Discover now