I.N.P -10-

35.5K 2.9K 83
                                    

Srett

Mata Arra membulat tepat saat melihat sosok di depannya sekarang ini, "Lo makin ke sini makin caper sama Alvin, ya?! Mau nyari masalah sama gue?" Geram orang itu.

Arra masih tenang, ia menatap gadis itu dengan wajah datar. Biarpun dirinya belum pernah berurusan dengan seorang pem-bully sebelumnya. Tapi, bagi Arra orang sejenis itu hanyalah sampah.

"Jawab!" Tekan gadis itu, yang seingat Arra namanya adalah Bella.

"Gue nggak caper, lagian gue nggak sengaja ditabrak Alvin tadi. Niatnya cuma lewat doang, sih. Cuma mau ke kantin kok." Ucap Arra tenang.

Tapi, 2 orang di belakang gadis itu tampak menatap remeh, "Alah. Alasan dia Bel!" Decak salah satu gadis di belakang Bella.

"Setuju gue sama Stevi, masa udah dua kali nabrak cowok orang. Namanya apa kalo bukan caper? Hello...?" Sambung gadis lain. Arra kurang tahu namanya.

Bella yang mendengar ucapan temannya semakin geram, ia langsung mencengkeram rambut Arra kasar. Tapi, belum sempat menjambak, Arra lebih dulu menepis tangan Bella.

Sret

"Apa-apaan lo?! Nggak usah pegang-pegang!" Sentak Arra kesal, sesekali ia merapikan beberapa helai rambut yang mulai berantakan itu.

"Makanya jangan gatel sama cowok orang! Miskin harga diri lo?!" Marah Bella.

Seusai merapikan rambutnya, Arra langsung bersedekap dada, ia menaikkan sebelah alisnya, "Gue? Sejak kapan gue caper sama Alvin?"

"Mending... Lo tanya sendiri aja sama dia! Bukan marah-marah sama gue. Kurang kerjaan aja." Imbuh Arra.

"Itu karena lo berani-beraninya caper! Sadar dong! Lo nggak selevel sama gue!"

"Hah." Arra membuang napas kasar, "Kalo lo sadar gue nggak selevel sama lo... Terus ngapain lo ketakutan gini? Hah?"

Senyuman muncul dibibir Arra, bukan senyum manis. Melainkan senyum smirk yang jarang ia perlihatkan.

"Takut gue rebut... Apa lo yang takut kesaing sama gue?" Kata Arra yang berhasil membuat Bella menggertakkan gigi-giginya.

"Nantangin gue lo?!"

"Nggak. Nggak ada kok. Siapa yang nantangin? Gue ngomong seadanya."

"Wahhh... Berani juga." Sahut Stevi di belakang.

Angel ikutan terkekeh, "Belum tau siapa kita."

"Lah? Kenapa harus takut? Sama-sama manusia 'kan? Sama-sama makan nasi. Sama-sama bernapas. Jadi, ngapain takut? Beda lagi kalo lo makannya beling. Baru gue takut." Jelas Arra yang berhasil memancing amarah mereka.

Hingga tanpa Arra duga.

Grep

Sial. Bella yang ingin menampar pipi Arra tak jadi kala pergerakan itu langsung mendapat tolakan dari Arra. Gadis itu mencekal pergelangan tangan Bella kuat-kuat.

"Lepasin! Nggak usah sok berani lo sama gue!" Sentak Bella, mencoba-coba melepas cengkraman tangan Arra.

Kedua teman Bella di belakang yang melihat refleks mendekat, berniat membantu. Tapi, naas. Tangan kiri Arra lebih dulu menahan pergerakan mereka.

"Diem disitu. Sekali lo berdua maju..." Arra melirik wajah Bella dari ekor matanya, "Tangan ratu lo ini... Gue patahin."

"Aww---!! Sakit woi!" Decak Bella kala merasakan cengkraman Arra semakin menguat. Telapak tangannya saja langsung memutih.

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang