EXTRA PART 2

55.4K 3.8K 212
                                    

Halo Besti!!

Gimana? Masih nunggu extra-p lagi?
Ini ya, maaf lama. Ada sedikit kesibukan belakangan ini.

Ini saya tulis dengan banyak pikiran. Saya harap kalian jangan siders, ya. Hargai yang kalian baca dengan meninggalkan jejak<3

Selamat membaca.
___________

play this song
🎼 Christina Perry - A Thousand Years🎶

"Ra... Masih ngambek?"

Sampai di rumah pun, Arra masih saja tak mau bicara dengannya. Bahkan wanitanya itu kini berjalan dengan menghentakkan kaki. Tampak sangat kesal.

"Arra... Nggak baik, Ra, diemin suami. Nggak berkah nanti."

Diam.

"Nggak dapet pahala juga."

Diam.

"Apalagi masuk surga."

Diam.

"Nggak dapat jatah dari aku lho, Ra."

"Bodo." Kali ini, Arra mau menyahut. Biarpun hanya sepatah kata.

"Yah? Nggak mau lagi?"

Sejenak Arra menghentikan langkah tiba-tiba, melirik Alvin dari ekor matanya, "Mau nambah ceritanya? Hah? Nggak lihat ini udah ada berisi?"

"Ya 'kan—"

"Pengen gitu perut aku sampe tenggorokan? Nyiksa istri namanya."

Setelahnya memotong ucapan Alvin, Arra kembali berjalan ke kamar. Mengacuhkan ocehan suaminya yang kembali terdengar di telinga.

Susah memang, bujuk bumil muda yang banyak maunya.

"Astaghfirullah, Ra. Nggak gitu. Mana mungkin bisa sampai tenggorokan? Kalo hamil mah ke depan, Ra, perutnya. Kalo sampe tenggorokan itu penyakit gondok."

"Oh."

"Ra..."

Diam. Arra sibuk berjalan, hingga mereka hampir sampai di depan kamar.

"Ra, aku—"

Brak

Dug

"Aww Sshh" Alvin meringis nyeri merasakan dahinya terbentur pintu akibat ulang Arra. Begitulah jika bumil muda berubah mood. Barang apa aja dibanting, kadang pintu, kadang meja, kadang kursi juga disingkirin seenaknya.

Dan sekarang? Jidatnya pun ikut menjadi korban kekerasan bumil muda itu.

Alvin mengusap-usap dahinya begitu merasakan denyutan di sana, "SshhhSabar, Vin. Inget, sebagai suami harus mengerti keadaan istri." Gerutunya yakin.

Sedikit helaan napas lumayan berat, Alvin mulai membuka pintu kamarnya— masuk dengan langkah pelan. Ternyata, Arra langsung berbaring di sana. Menatap ke arah berlawanan dengan pintu kamar.

"Arra? Masih ngambek?" Tanya Alvin.

Diam. Arra membisu.

"Ra... Kamu haus nggak? Mau aku bikinin susu?"

I'm Not Parasite [END] PROSES PENERBITANOn viuen les histories. Descobreix ara